Perkiraan Biaya Proyek
Minggu, 02 Juni 2013
0
komentar
Perkiraan Biaya Proyek
Perkiraan Biaya Proyek- Perkiraan biaya merupakan unsur penting dalam pengelolaan biaya proyek secara keseluruhan. Pada taraf pertama, tahap konseptual dipergunakan untuk mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi. Selanjutnya, perkiraan biaya memiliki fungsi dengan spectrum yang amat luas, yaitu merencanakan dan mengendalikan sumberdaya, seperti material, tenaga kerja, pelayanan maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun penekanannya berbeda-beda untuk masing-masing organisasi peserta proyek.
Bagi pemilik, angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung pada berapa jauh kecakapannya membuat perkiraan biay. Sedangkan untuk konsultan, angka tersebut dijauhkan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek dan sampai derajat tertentu, kredibilitasnya terkait dengan kebenaran atau ketepatan angka-angka yang disusulkan.
Bagi pemilik, angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelayakan investasi. Bagi kontraktor, keuntungan finansial yang akan diperoleh tergantung pada berapa jauh kecakapannya membuat perkiraan biay. Sedangkan untuk konsultan, angka tersebut dijauhkan kepada pemilik sebagai usulan jumlah biaya terbaik untuk berbagai kegunaan sesuai perkembangan proyek dan sampai derajat tertentu, kredibilitasnya terkait dengan kebenaran atau ketepatan angka-angka yang disusulkan.
Perkiraan Biaya dan Anggaran
Perkiraan biaya dibedakan dari anggaran dalam hal perkiraan biaya, terbatas pada tabulasi biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan tertentu proyek atau proyek keseluruhan. Sedangkan anggaran merupakan perencanaan terinci perkiraan biaya dari bagian atau keseluruhan kegiatan proyek yang dikaitkan dengan waktu (time-phased). Definisi perkiraan biaya menurut National Estimating Society-USA adalah sebagai berikut.:
“Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia waktu itu”.
“Perkiraan biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia waktu itu”.
Perkiraan biaya di atas erat hubungannya dengan analisis biaya, yaitu pekerjaan yang menyangkut pengkajian biaya kegiatan-kegiatan terdahulu yang akan dipakai sebagai bahan untuk menyusun perkiraan biaya. Dengan kata lain, menyusun perkiraan biaya berarti melihat masa depan, memperhitungkan dan mengadkan perkiraan atas hal-hal yang akan dan mungkin terjadi. Sedangkan analisis biaya menitikberatkan pengkaji dan pembahasan biaya kegiatan masa lalu yang akan dipakai sebagai masukan.
Perkiraan Biaya dan Cost Engineering
Dalam usaha mencari pengertian lebih lanjut perihal perkiraan biaya, penting diperhatikan hubungannya dengan disiplin ilmu yang dikenal sebagai Cost Engineering. Association of international Cost Managemen (AICM) memberikan definisi sebagai berikut:
“Cost Engineering adalah bidang kegiatan engineering di mana pengalaman dan pertimbangan engineering dipakai pada aplikasi prinsip-prinsip teknik dan ilmu pengetahuan dalam masalah perkiraan biaya, pengendalian biaya, dan profitabilitas”
Ini berarti bahwa memiliki pengetahuan disiplin ilmu teknik dan engineering merupakan persyaratan bagi mereka yang akan menyusun perkiraan biaya. Dalam beberapa kepustakaan dipakai istilah kontrol proyek (project cotrol) bagi bidang yang menangani fungsi cost engineering dan istilah ini dipakai juga dibuku ini. Sebelum membahas lebih jauh lingkup kerja masing-masing unsur kontrol proyek, akan disajikan terlebih dahulu kaitan antara antara unsure-unsur tersebut di atas yang akan membentuk siklus kontrol proyek terpadu.
Telah disebutkan di atas bahwa lingkup cost engineering atau kontrol proyek secara keseluruhan terdiri dari unsure-unsur perkiraan biaya, penyusunan anggaran, dan pengendalian biaya. Di dalam pengendalian biaya, termasuk analisis data dan pembuatan trending dan perkiraan (forecasting). Dari pengalaman penanganan berbagai proyek, dikembangkan data dan catatan (data development), dan dengan demikian perusahaan yang bersangkutan akan memiliki referensi bagi estimasi proyek-proyek yang akan datang. Bila masalah profitabilitas untuk sementara dikeluarkan.
1.Estimasi biaya Jadwal
Di samping membuat perkiraan biaya, bidang kontrol proyek hendaknya mengikuti perkembangan proyek dari waktu ke waktu sejak awal, sehingga dapat membandingkan antara biaya dan jadwal yang diperkirakan terhadap kenyataan sesungguhnya, dan kemudian membuat penyesuaian yang diperlukan.
2.Anggaran dan Jadwal Induk
Bila dari estimasi biaya dan jadwal proyek (di samping faktor-faktor lain) diputuskan untuk direalisasikan, maka estimasi tersebut akan menjadi masukan utama untuk menyusun anggaran dan jadwal induk. Anggaran dan jadwal ini akan menjadi tolok ukur kegiatan pengendalian pada tahap implementasi fisik.
3.Pengendalian Biaya dan Jadwal
Langkah dari siklus kontrol proyek selanjutnya adalah pengendalian biaya dan jadwal. Langkah ini merupakan fungsi penting dari pengelolaan tahap implementasi fisik proyek, mengingat parameter biaya dan jadwal telah ditentukan dalam kontrak. Bila biaya atau jadwal tidak terkendali sebagai manah mestinya, maka pemilik akan mengalami kesulitan biaya dalam menyelesaikan proyek. Demikian pula, kontraktor dapat mengalami kerugian. Aspek pengendalian biaya dan jadwal meliputi analisis hasil-hasil pelaksanaan anggaran kontrak pusat dan lapangan, untuk dibandingkan dengan anggaran dan jadwal induk. Selanjutnya, diadakan koreksi bila terjadi penyimpangan.
4.Pengumpulan dan Pengembangan Data
Untuk melakukan estimasi atau perkiraan biaya, diperlukan dua parameter, yaitu kuantitas dan harga atau harga satuan (unit price). Bila kuantitas dikalikan dengan harga satuan yang bersangkutan, akan diperoleh jumlah perkiraan biaya. Angka yang menunjukkan kuantitas umumnya diperoleh dari berbagai metode, seperti quantity take-off, standar jam-orang untuk kegiatan tertentu, dan lain-lain. Sedangkan untuk mendapatkan harga atau harga satuan, umumnya ditempuh tiga cara, yaitu:
a.Kontrak kepada pihak luar. Contoh kontrak ini ialah meminta kepada vendor atau manufaktur penawaran harga untuk suatu jenis peralatan atau untuk mengadakan site survey untuk menentukan tingkat upah dilokasi proyek.
b.Masukan dari proyek terdahulu. Misalnya, diperoleh dengan meneliti purchase order, wage rate produktivitas tenaga kerja lapangan, dan kantor pusat / engineering.
c.Menyusun sendiri sistem data atau system standar data lalu menggunakan indeks harga atau catalog yang diterbitkan oleh pihak atau instansi yang berwenang.
Cara pada butir a biasanya menghasilkan data atau informasi yang akurat tetapi memerlukan waktu relatif lama, karena menunggu penyelesaian kegiatan desain-engineering sampai taraf tertentu.
a.Kontrak kepada pihak luar. Contoh kontrak ini ialah meminta kepada vendor atau manufaktur penawaran harga untuk suatu jenis peralatan atau untuk mengadakan site survey untuk menentukan tingkat upah dilokasi proyek.
b.Masukan dari proyek terdahulu. Misalnya, diperoleh dengan meneliti purchase order, wage rate produktivitas tenaga kerja lapangan, dan kantor pusat / engineering.
c.Menyusun sendiri sistem data atau system standar data lalu menggunakan indeks harga atau catalog yang diterbitkan oleh pihak atau instansi yang berwenang.
Cara pada butir a biasanya menghasilkan data atau informasi yang akurat tetapi memerlukan waktu relatif lama, karena menunggu penyelesaian kegiatan desain-engineering sampai taraf tertentu.
Menyusun Sistem Standar Data
Hal ini sering dilakukan oleh perusahaan engineering konstruksi yang cukup besar. Penyusunan sistem standar data ini terdiri dari langkah-langkah berikut.
•Penentuan data-data yang diperlukan untuk menyusun estimasi.
•Melakukan kompilasi data-data yang tersedia, baik dari masa lalu maupun yang baru, kemudian dianalisis untuk memilih data yang memiliki relevansi dengan estimasi yang akan dilakukan.
•Melakukan identifikasi waktu yang berhubungan dengan data yang bersangkutan, untuk dapat dikaitkan dengan indeks harga.
•Menyusunnya dalam suatu “data bank”.
•Selalu dilakukan pembahruan (up-date).
Sistem data tersebut umumnya mula-mula sederhana. Namun, dengan tambahan informasi, sistem data tersebut semakin lama semakin tersusun secara baik sehingga amat membantu sebagai referensi menyusun perkiraan data.
Sumber : Manajemen Konstruksi Imam Soeharto
Baca Artikel Lain di Bawah ini :
- Subkontraktor dalam Proyek Kontruksi
- Ekspedisi Transportasi Dalam Proyek
- Keselamatan Kerja Konstruksi
- Memantau Proses Produksi Manufaktur
- Bidang Keahlian Konsultan Manajemen Proyek
- Tujuan dan Fungsi Peserta Proyek
- Peranan dan Tugas Pemilik Proyek
- Defenisi dan Contoh WBS Proyek
- Hubungan Antara Engineering dan Pengadaan Proyek
- Desain Engineering
- Perencanaan dan Kordinasi dala Proyek - New !!
- Produk Kerja antara dan Akhir
- Defenisi Lingkup Proyek Manajemen
- Lingkup Kegiatan Jasa Konstruksi
- Produktivitas Tenaga Kerja dalam Proyek
- Hubungan Antara Owner dan Kontraktor
- Membuat Histogram Tenaga Kerja
- Produktivitas Tenaga Kerja Periode Puncak
- Produktivitas Tenaga Kerja dalam Proyek
- Pekerja Langsung dan Subkontraktor
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perkiraan Biaya Proyek
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/06/perkiraan-biaya-proyek.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA