Pengertian Defenisi Volume Pekerjaan

Posted by taufick max Kamis, 28 Mei 2015 2 komentar

Pengertian  Dan Definisi Volume Pekerjaan

 


Volume Pekerjaan
merupakan masalah yang selalu kita hadapi bagi seorang Civil Engineer. Setiap Pekerjaaan atau proyek yang kita laksanakan maka Volume memiliki peranan penting. Maka pada kesempatan ini kita akan membahasa tentang Pengertian Volume Pekerjaan.

Yang di maksud dengan Volume pekerjaan adalah Menghitung jumlah banyaknya Volume pekerjaan dalam satuan. Volume juga disebut sebagai Kubikasi pekerjaan. Jadi Volumen ( Kubikasi ) suatu pekerjaan, Bukanlah merupakan volume ( Isi sesungguhnya ), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam suatu satu kesatuan.

Dibawah ini diberikan beberapa contoh sebagai berikut :
  • Volume Pondasi Batukali    = 25 m3
  • Volume Atap            = 140 m2
  • Volume Listplank        = 28 m
  • Volume Angker besi        = 40 kg
  • Volume kunci tanam        = 17 Buah

Dari contoh diatas dapat diketahui dengan jelas bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan, seperti volume pondasi batu kali 25 m3; atap 140 m2, listplank 28 m, angker besi beton 40 kg, dan kunci tanam 17 buah, bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan, kecuali volume pondasi  batu kali 25 m3 yang merupakan Volume sesungguhnya.

Masing - masing volume diatas mempunyai pengertian sebagai berikut :
  • Volume Pondasi batu kali dihitung berdasarkan Isi, yaitu panjang x luas penampang yang sama.
  • Volume atas dihitung berdasarkan luas, yaitu Jumlah luas bidang-bidang atap, seperti Segitiga, persegi panjang, trapesium, dan sebagainya.
  • Volume Listplank dihitung berdasarkan panjang atau luas
  • Volume Angker besi dihitung berdasarkan berat, yaitu Jumlah panjang angker x berat/m
  • Volume kunci dihitung berdasarkan jumlah banyaknya kunci

Demikianlah penjelasan tentang Pengertian Volumen Pekerjaan yang senantiasa kita hadapi dalam setiap Proyek-proyek Teknik Sipil.

Silahkan Klik Follow untuk Ikuti Updetan selanjutnya.



 

Baca Selengkapnya ....
Share on :

Jenis-jenis Industri Jasa Konstruksi

Posted by taufick max Rabu, 16 Juli 2014 0 komentar

Jenis-jenis Industri Jasa Konstruksi

Jenis-jenis Konstruksi, Pengertian Industri Konstruksi, Perkembangan Industri Konstruksi, Prospek Industri Konstruksi Indonesia
Konstruksi Bangunan Perumahan

 

Konstruksi dan kemampuan untuk membangun sesuatu adalah salah satu keterampilan tertua dari manusia. Pada zaman prasejarah, keterampilan membangunlah yang membedakan Homo sapiens dlrri spesies lain. Manusia berjuang untuk hidup dan berlindung dari lingkungan yang membahayakan dengan membangun tempat tinggal dari berbagai material yang ada pada saat itu, seperti tanah, batu, kayu, clan kulit binatang.

Konstruksi Gedung

Konstruksi Gedung adalah bangunan yang digunakan sebagai Fasilitas Umum, misalnya bangunan institusional, pendidikan, Industri ringan (seperti gudang), bangunan komersial, sosial, dan tempat rekreasi. Jenis bangunan pada konstruksi ini, misalnya gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, apartemen, rumah susun, dan sekolah. Konstruksi gedung biasanya direncanakan oleh arsitek dan insinyur sipil, sementara material yang dibutuhkan lebih ditekankan pada aspek-aspek arsitektural.

Konstruksi Teknik

Konstruksi pada kategori ini melibatkan struktur yang direncanakan dan didesain secara khusus oleh para ahli dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhubungan dengan infrastruktur. Jenis konstruksi ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu konstruksi jalan dan konstruksi berat.

Konstruksi Jalan

Proyek ini meliputi penggalian, pengurugan, perkerasan jalan, dan konstruksi jembatan serta struktur drainase. Konstruksi jalan biasanya direncanakan oleh departemen pekerjaan umum setempat dan berbeda dengan konstruksi bangunan dari segi aktivitas antara pemilik, perencana, dan kontraktor.

Konstruksi Berat

Yang termasuk dalam konstruksi ini adalah proyek-proyek utilitas suatu negara, bendungan, pemipaan, transportasi selain jalan raya, transportasi air, dan transportasi udara. Konstruksi ini dibiayai oleh pemerintah atau kerja sama pemerintah swasta.

Bangunan Gedung bertingkat, Gedung bertingkat Tinggi, Usaha Konstruksi Gedung bertingkat
Gedung Bertingkat Tinggi

Konstruksi lndustri

Konstruksi ini biasanya melibatkan proyek-proyek teknik tingkat tinggi dalam manufaktur dan proses produksi. Dalam beberapa kasus, kontraktor dan arsitek menjadi berada pada satu perusahaan untuk mendesain dan melaksanakan pembangunan pabrik bagi pemilik/klien.

Klasifikasi dalam industri konstruksi digambarkan sebagai berikut :

Segmen Industri Konstruksi

Pembagian di atas dapat diuraikan sebagai berikut.
 

Konstruksi berat, termasuk :

  • Waduk,
  • Terowongan,
  • Jembatan,
  • Jalan raya,
  • Airport,
  • Urban transit sistem,
  • Pelabuhan,
  • Pipa bawah tanah,
  • Dan lain-lain.

 Konstruksi bangunan gedung, termasuk

  • Sekolah,
  • Universitas,
  • Rumah sakit,
  • Perkantoran,
  • Gudang
  • Bangunan Pemerintahan
  • Dan lain-lain

Konstruksi Perumahan

  • Rumah Tinggal.
  • Town houses.
  • Apmtemen.
  • Kondominium.

Konstruksi industrial

  • Bangunan perminyakan.
  • Pabrik petrochemical.
  • Pabrik lainnya.
Pelaksanaan industri konstruksi membutuhkan perencanaan maksimal yang berguna bagi kelancaran pembangunan, baik perencanaan desain, organisasi, waktu, biaya, dan sebagainya. Untuk itu, dibutuhkan keilmuan dalam hal pengaturan atau manajemen yang saling berkesinambungan dan melengkapi dalam dunia proyek dan konstruksi.

Demikianlah sekilas Informasi tentang Jenis-jenis Industri Jasa Konstruksi. Jika ada yang salah dalam penulisan ini. Mohon di Koreksi. Thanks.
----------------------------------
KLIK FOLLOW



Baca Selengkapnya ....
Share on :

Sarjana Teknik mendapat gelar Insinyur sesuai UU no 11 Tahun 2014

Posted by taufick max Jumat, 04 Juli 2014 14 komentar

Sarjana Teknik Kini mendapat gelar Insinyur


Insinyur Teknik Sipil

 

Undang-Undang tentang Keinsinyuran dinilai sangat strategis untuk mencegah kesalahan dan kelalaian praktek keinsinyuran yang dapat merugikan masyarakat, mengatasi pekerjaan teknologi dan alih teknologi, mengamankan investasi dan anggaran pembangunan, mengembangkan keinsinyuran dan teknologi, serta penyetaraan kualifikasi dan kompetensi insinyur Indonesia dengan insinyur dari negara lain.

Rancangan Undang-Undang tentang Keinsinyuran disahkan menjadi UU melalui sidang Paripurna DPR yang digelar Selasa (25/2/2014). RUU ini pun di bahas mengenai hak-hak konsumen. Dikarenakan, maraknya mal praktik yang dilakukan oleh para Insinyur, dan tidak adanya sebuah bunyi hukum yang jelas bagi para pelanggar. UU Keinsinyuran melakukan standardisasi kompetensi para insinyur dengan menciptakan Standar Keinsinyuran yang didasarkan pada Kode Etik Keinsinyuran sehingga Indonesia dapat menghasilkan insinyur yang ahli dan kompeten di bidang masing-masing.

Hal-hal yang dijelaskan dalam Undang-undang keinsinyuran ini merupakan sebuah bentuk validasi akan kemampuan seseorang untuk dapat menjadi Insinyur. Hal ini mencakup perizinan kerja bagi para pelaku profesi keinsinyuran, sistem penjaminan kompetensi profesional bagi perolehan izin kerja, sistem penjaminan kualifikasi dasar untuk memasuki profesi keinsinyuran, sistem penjaminan mutu akademis untuk pendidikan tinggi teknik.

Undang-undang Insinyur, UU No 11 Tahun 2014, Organisasi Keinsinyuran
Jadi Insinyur Sipil

Pembahasan dalam UU Keinsinyuran

UU tentang Keinsiyuran ini terdiri dari 15 BAB dan 56 Pasal yang terdiri dari :

BAB I  KETENTUAN UMUM

Dalam Bab I ini terdiri dari 1 pasal ( Pasal 1 ) yang mencakup pembahasan tentang Definisi-definisi yaitu Definisi Keinsinyuran, Praktik Keinsinyuran, Insinyur, Insinyur Asing, Program Profesi Insinyur, Uji Kompetensi, Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi,Pengembangan Keprofesian berkelanjutan, Pengguna Keinsinyuran,Pemanfaat keinsinyuran, Dewan Insinyur, Persatuan Insinyur Indonesia ( PII ) dan Menteri

BAB II ASAS, TUJUAN, dan LINGKUP

Sementara pada BAB II terdiri dari 3 Pasal ( Pasal 2,3,dan 4 ) yang menjelaskan tentang Asas, Tujuan, dan Lingkup Keinsinyuran.

BAB III CAKUPAN KEINSINYURAN

Pada Bab III  terdiri dari 1 Pasal ( Pasal 5 ) yang menjelaskan tentang Cakupan Keinsinyuran yang meliputi cakupan disiplin teknik Keinsinyuran dan cakupan bidang Keinsinyuran yang lebih jelas diatur dalam peraturan pemerintah.

BAB IV STANDAR KEINSINYURAN

Sedangkan pada BAB IV terdiri dari 1 pasal ( Pasal 6 ) yang menjelaskan tentang Standar Keinsinyuran yang mencakup Standar Layanan, Standar Kompetensi, dan Standar Program Profesi Keinsinyuran.

BAB V PROGRAM PROFESI INSINYUR

Dalam BAB V ini terdiri dari 3 Pasal ( Pasal 7,8, dan 9 ) yang menjelaskan tentang Program Profesi Insinyur yang mencakup Syarat mengikuti Program Profesi dan gelar Profesi Insinyur yang disingkat "Ir".

BAB VI REGISTRASI INSINYUR

Dalam Bab VI ini terdiri dari 8 Pasal ( Pasal 10-18 ) yang menjelaskan tentang Tata Cara Registrasi Insinyur yang mencakup cara memperoleh Surat tanda Registrasi, Sertifikat kompetensi Insinyur, Uji Kompetensi, dan Sanksi Administratif.

BAB VII INSINYUR ASING

Pada BAB VII ini terdiri dari 5 Pasal ( Pasal 18-22 ) yang menjelaskan tentang Praktik Insinyur Asing, Cara memperoleh surat Izin kerja dan Sanksi Administratif

BAB VIII PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

Pada Bab VIII ini terdiri dari 1 Pasal ( Pasal 23 ) yang menjelaskan tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Standar pengembangan Profesi, dan pementauan serta penilaian pelaksanaan pengembangan Keprofesian berkelanjutan

BAB IX HAK dan KEWAJIBAN

Dalam Bab IX ini terdiri dari dari 6 Pasal ( Pasal 24 - 29 ) yang menjelaskan tentang  Hak dan Kewajiban  Insinyur dan Insinyur asing, Hak dan Kewajiban pengguna Keinsinyuran, Hak dan Kewajiban pemanfaat Keinsinyuran

BAB X DEWAN INSINYUR INDONESIA

Pada Bab X ini terdiri dari 6 Pasal ( Pasal 30 - 35 ) yang menjelaskan tentang Dewan Insinyur Indonesia yang mencakup Kedudukan, Keanggotaan, Fungsi, Tugas, Wewenang, dan Pendanaan Dewan Insinyur Indonesia.

BAB XI PERSATUAN INSINYUR INDONESIA

Dalam BAB XI ini terdiri dari 9 pasal ( Pasal 36 - 44 ) yang menjelaskan tentang Persatuan Insinyur Indonesia ( PII ) yang mencakup Kekuasaan, Pimpinan, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Wewenang, Kode Etik, dan pendanaan Persatuan Insinyur Indonesia.

BAB XII PEMBINAAN KEINSINYURAN

Pada Bab XII ini terdiri dari 5 Pasal ( Pasal 45 - 49 ) yang menjelaskan tentang Tanggung jawab pembinaan oleh pemerintah, Penetapan Norma,standar, prosedur, dan Kriteria Praktik Keinsinyuran dan melakukan Audit Keinsinyuran.

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Dalam Bab XIII ini terdiri dari 2 pasal ( Pasal 50 dan 51 ) yang menjelaskan tentang Ketentuan Pidana berupa hukuman penjara, dan Denda bagi yang tidak terdaftar namun menjalankan praktik keinsinyuran

BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

Pada Bab XIV ini terdiri dari 2 pasal ( Pasal 52 dan 53 ) yang menjelaskan tentang Ketentuan peralihan yang berhubungan dengan peralihan gelar insinyur sesuai penetapan Undang-undang Keinsinyuran.

BAB XV KETENTUAN PENUTUP

PAda BAB XV ini terdiri dari 3 Pasal ( Pasal 54 - 56 ) yang mempertegas tentang penetapan Undang-undang keinsinyuran ini.
Dalam kelima belas bab itu diatur mengenai cakupan keinsinyuran, standar keinsinyuran, Program Profesi Insinyur, registrasi Insinyur, Insinyur asing, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, hak dan kewajiban, kelembagaan Insinyur, organisasi profesi Insinyur, pembinaan Keinsinyuran, sanksi administratif, ketentuan pidana, dan ketentuan peralihan.

Undang Undang Keinsinyuran, Insinyur Teknik Sipil
Insinyur Teknik Sipil


Seseorang sarjana teknik tidak dapat disebut seorang insinyur apabila dia bekerja tidak dalam bidang keinsinyuran. Untuk menjadi Insinyur, seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan tersebut yaitu lulus pendidikan tinggi teknik pada perguruan tinggi dalam negeri yang telah terakreditasi atau perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia atau setara dengan penjenjangan kualifikasi profesi di bidang keinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berpengalaman dalam kegiatan keinsinyuran sesuai standar atau kualifikasi yang ditentukan oleh organisasi profesi dan lulus uji kompetensi. Uji kompetensi seorang insinyur akan dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan dan telah mendapat lisensi dari badan yang berwenang.

Sertifikasi kompetensi kerja ini penting agar seorang bisa mendapatkan izin kerja. Untuk dapat bekerja, seseorang harus mempunyai suatu izin kerja. Izin kerja ini didapatkan melalui sertifikasi kompetensi kerja. Seorang insinyur yang melakukan kegiatan keinsinyuran tanpa mempunyai izin kerja akan dikenai sanksi berupa teguran atau dapat diberhentikan dari kegiatan keinsinyuran untuk sementara waktu.

Apabila seorang insinyur dalam melakukan kegiatan keinsinyurannya melakukan kegiatan yang berdampak pada kerugian materil, dia akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran, pembekuan izin kerja, pencabutan izin kerja dan atau denda.

Penyelenggaraan profesi insinyur juga diatur dalam kode etik dan asas-asas. Asas-asas dari penyelenggaran keinsinyuran itu sendiri berasaskan profesionalitas, integritas, keadilan, keselarasan, kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan. Sementara kode etik yang berlaku disusun oleh organisasi insinyur. Hal ini untuk menjaga dan menertibkan insinyur yang bekerja agar tetap profesional dalam melakukan tugas-tugasnya. Hal ini juga baik bagi perusahan yang menggunakan tenaga insinyur karena perusahaan-perusahan lebih terjaga dari kerugian-kerugian yang mungkin diakibatkan seorang insinyur akibat kecerobohan ataupun hal lain.

Insinyur asing yang bekerja di Indonesia juga harus memenuhi syarat agar dapat bekerja di sini. Selain memiliki izin kerja, insinyur asing harus mendapatkan gelar insinyur dari negara asalnya. Selain itu, seorang insinyur asing juga harus mengikuti uji kompetensi keinsinyuran seperti halnya insinyur-insinyur dalam negeri.

Pada saat akan mengajukan aplikasi untuk menjadi Insinyur Profesional (IP), calon insinyur tersebut diwajibkan menyusun suatu Laporan Praktik Keinsinyuran (LPK) yang isinya menjelaskan tentang pengalamannya saat mengerjakan tugas-tugas keinsinyuran yang terstrukur itu dengan dikaitkan pemenuhan persyaratan Bakuan Kompetensi.

Hal ini baik untuk menjaga kualitas insinyur-insinyur dari Indonesia. Insinyur-insinyur dari Indonesia akan menjadi lebih profesional dan terjaga kualitasnya. Sehingga dengan begitu Insinyur dari Indonesia pun tidak akan kalah saing dengan insinyur-insinyur asing. Perusahaan pun diuntungkan dengan adanya hal ini karena insinyur-insinyur yang mereka gunakan jasanya tetap terjaga kualitasnya.

Seorang insinyur berhak :

  1. Melakukan kegiatan Keinsinyuran sesuai standar kompetensi profesi
  2. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi
  3. Memperoleh informasi, data, dan dokumen yang lengkap dan jujur dari pengguna jasa Keinsinyuran
  4. Menerima imbalan sesuai dengan jasa yang diberikan
  5. Mendapat jaminan sosial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  6. Mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan kompetensi profesi keinsinyuran.

Seorang Insinyur mempunyai kewajiban, antara lain:

  1. Melaksanakan kegiatan Keinsinyuran sesuai keahlian dan berdasarkan Kode Etik Insinyur
  2. Melaksanakan tugas profesi sesuai dengan keahlian dan jenjang kualifikasi yang dimiliki Insinyur
  3. Melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar keselamatan, keamanan, dan aspek lingkungan
  4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya atas kerahasiaan hubungannya dengan pengguna jasa tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan, bahkan setelah selesai pekerjaan dilaksanakan
  5. Melaksanakan profesinya tanpa membedakan suku, agama, ras, gender, golongan, latar belakang sosial, politik dan budaya
  6. Memelihara kompetensi, memperkaya dan menambah ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengikuti perkembangan Keinsinyuran.

Dengan adanya undang-undang keinsinyuran ini, dibentuk suatu organisasi resmi yang dapat digunakan para insinyur sebawai wadah berhimpun. Pemerintah juga, melalui organisasi insinyur yang bernama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bertanggung jawab dalam menetapkan standar kompetensi Insinyur, menetapkan standar layanan jasa Keinsinyuran, melakukan pemberdayaan Keinsinyuran, dan melakukan pengawasan atas penyelenggaraan jasa Insinyur.


Peran UU Keinsinyuran dalam Menghadapi AEC

Undang-undang keinsinyuran dirancang salah satunya adalah untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC). Salah satu poin penting dalam AEC adalah arus bebas jasa yang dapat masuk ke negara-negara ASEAN, termasuk didalamnya bidang keinsinyuran.

Untuk mempersiapkan diri menghadapi AEC, insinyur Indonesia harus memiliki suatu standard kemampuan. Salah satu cara Indonesia mempersiapkan insinyur-insinyurnya dalam menghadapi persaingan adalah dengan pembuatan UU nomor 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran.

Dengan adanya UU Keinsinyuran ini, para insinyur akan dapat melakukan kegiatan keinsinyurannya selagi mendapatkan perlindungan hukum atas usaha dan jasa yang mereka berikan. Selain itu, diharapkan pula minat bangsa Indonesia terhadap bidang keteknikan akan terus meningkat dan insinyur di Indonesia semakin kompoten di bidangnya masing-masing.

UU Keinsinyuran juga diharapkan dapat menyaring insinyur-insinyur asing yang datang ke Indonesia. Dengan adanya UU Keinsinyuran, insinyur asing hanya akan dapat melakukan praktek keinsinyuran sesuai dengan kebutuhan sumber daya manusia yang ditetapkan oleh pemerintah dan insinyur asing harus mendapatkan ijin jika ingin melakukan praktek keinsinyuran di Indonesia.

Untuk menjaga mutu dan kompetensi seorang insinyur Indonesia, setiap insinyur yang telah lulus sertifikasi profesi insinyur wajib untuk melakukan program pengembangan profesi atau Continuing Professionalism Development (CPD).

CPD ini dibutuhkan agar insinyur dapat memperpanjang sertifikasi profesi miliknya. Dengan adanya CPD ini, insinyur Indonesia dapat terus berkembang dan mengikuti perkembangan ilmu keteknikan sehingga dapat bersaing dengan para insinyur-insinyur asing.

Dengan melihat isi dari UU nomor 11 tahun 2014 mengenai keinsinyuran ini, dapat disimpulkan kalau UU ini sudah memberikan standard tertentu bagi seorang insinyur. Standardisasi ini seharusnya dapat meningkatkan kualitas dari seorang insinyur Indonesia sehingga dapat menaikan nilai jual jasa keinsinyuran Indonesia. UU ini juga dapat menyaring arus masuk tenaga kerja insinyur dengan menetapkan suatu standard bagi insinyur asing yang harus dipenuhi untuk dapat bekerja di Indonesia, sehingga Indonesia dapat lebih siap dalam menghadapi AEC.

Demikianlah Informasi tentang Undang-undang Keinsinyuran ini. semoga dengan adanya Undang-undang keinsinyuran dapat meningkatkan Kompetensi Insinyur Indonesia sehingga mampu bersaing dengan dunia internasional.

MOHON DI FOLLOW





Baca Selengkapnya ....
Share on :

PKL Praktek Kerja Lapangan Teknik Sipil

Posted by taufick max Jumat, 13 Juni 2014 2 komentar

Tips Untuk Mahasiswa Sipil Sebelum PKL

Tips PKL, Cara Praktek Kerja Lapangan, Laporan PKL
Ilustrasi PKL

 

Bagi anda  yang Kuliah Teknik Sipil atau anak SMK mungkin tidak asing lagi mendengar PKL karena PKL merupakan sebuah kegiatan yang wajib untuk dijalankan bagi setiap siswa SMK atau Mahasiswa Teknik Sipil.

Tulisan ini sengaja saya buat karena berdasarkan hasil sharing antara saya dan seorang teman Mahasiswa Teknik Sipil yang saat ini mau melakukan PKL. Saking pentingnya PKL ini maka terkadang hal ini sangat mengkhawatirkan setidaknya dari sisi psikologi untuk mempersiapkan sesuatunya sebelum PKL.

Ketakutan dalam mempersiapkan untuk menjalani PKL ini sebenarnya hanyalah masalah ketidak percayaan Diri, terutama dengan pertanyaan-pertanyaan, Apakah ilmu saya cukup untuk diterapkan dilokasi PKL ? atau Apakah saya bisa bekerja untuk melakukan sesuatu yang menjadi tujuan perusahan ?. Jawabannya dari pertanyaan itu simple saja yaitu "Justru itulah ada PKL dimana kita bisa belajar lagi dilapangan pada kondisi yang sebenarnya dimana selama ini kita hanya mendapatkan lewat belajar di kelas atau kuliah".

Btw... Mungkin bagi anda yang bukan Anak SMK atau Alumni SMK dan Mahasiswa Teknik Sipil, sedikit bingung membaca Tulisan ini dan bertanya sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan PKL ? Oh, iyha saya lupa karena terlalu semangatnya saya menulis lupa untuk menjelaskan  Definisi dari PKL. Jika ada yang bertanya tentang PKL maka menurut  saya :

Cara melakukan PKL, Sebelum Praktek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan

Definisi PKL

PKL yang di maksud disini yaitu singakatan dari PRAKTEK KERJA LAPANGAN, dimana sudah mejadi Program wajib akademik sebagai Mahasiswa Teknik sipil harus menjalankan Prakter Kerja secara langsung dilapangan. Baik di Instansi pemerintahan yang berhubungan dengan Teknik Sipil ataupun pada perusahan-perusahan Proyek Konstruksi.

Jika dalam beberapa tahun Mahasiswa Teknik sipil sudah belajar dan praktek atas teori-teori Ilmu Teknik Sipil, maka dalam waktu PKL ini lebih diarahkan pada Pengenalan Dunia Industri atau Dunia Proyek Konstruksi dimana teman-teman bisa menerapkan Ilmu Teknik Sipil yang dipelajari ataupun tidak menerapkan sama sekali. kenapa saya bilang tidak menerapkan sama sekali ? Iyha, karena kondisinya mungkin berbeda dilapangan, dimana apa yang selama ini anda pelajari mungkin tidak diterapkan pada Perusahan tertentu atau mungkin dilapangan lebih bersifat Teknis yang sudah dimodifikasi berdasarkan pengalaman perusahan tertentu sementara Ilmu Sipil yang anda miliki baru sebatas teori. Artinya dilapangan kadang sangat berbeda dengan apa yang digambarkan dalam teori.

Apa yang Perlu disiapkan Sebelum PKL

Bagi saya yang perlu disiapkan justru Pikiran teman-teman tentang PKL. Dalam artian teman-teman harus bertanya dalam diri, apa yang ingin teman-teman raih dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan tersebut ? Apakah sekedar mengikuti Program akademik atau memang ada motivasi dari dalam untuk mempelajari lebih jauh tentang penerapan Ilmu Teknik Sipil dilapangan ?

Artinya bahwa teman-teman harus punya tujuan secara pribadi dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan. Apa yang mau teman-teman pelajari dilapangan ? Hasil apa yang anda inginkan jika sudah selesai melakukan PKL ?  atau Pertanyaan tentang "Anda mau jadi apa, kerja dimana setelah selesai Kuliah nanti ?" mungkin itu juga perlu dipertimbangkan.

Jika semua Misi dalam melakukan Praktek  Kerja Lapangan Sudah anda buat dan tanamkan dalam diri serta  konsisten menjalankannya. barulah anda siapkan hal-hal teknisnya  yang berhubungan dengan Tujuan anda. Apa saja hal-hal teknis itu ?

Memilih Perusahan yang menjadi Tempat PKL

Jika dari kampus atau Pihak jurusan belum menentukan dimana anda harus melakukan PKL maka anda punya keleluasaan dalam memilih perusahan apa dan bagaimana yang menjadi Tempat PKL. Nah, dalam memilih perusahan inilah Tujuan PKL anda secara pribadi tadi perlu dilibatkan, dimana anda meingidentifikasi terlebih dahulu perusahan-perusahan yang menurut anda cocok dengan apa yang menjadi Tujuan anda.

Misalnya Jika anda ingin mempelajari lebih jauh tentang Pondasi karena ingin membuat Perusahan Khusus tentang Pondasi Tiang Pancang maka anda bisa mencari perusahan yang berhubungan dengan Tiang Pancang atau Bor Pile. Atau Jika anda ingin mempelajari lebih jauh tentang  Manajemen Proyek Konstruksi maka anda memilih perusahan yang sedang  melaksanakan Pembangunan Proyek Konstruksi , seperti Perumahan,  Gedung Perkantoran, Hotel, Apartemen, Mall, dan lain sebagainya.

Bisa juga sesuai dengan Konsentrasi anda, Misalnya tentang Transportasi maka tentu Perusahan yang tepat adalah berhubungan dengan Pelaksanaan Proyek transportasi. begitu juga yang lainnnya, saya pikir anda paham yah apa yang saya maksudkan.

Pelajari Latar Belakang Perusahan

ketika anda sudah mengidentifikasi perusahan-perusahan apa saja yang sesuai dengan tujuan anda, maka langkah selanjutnya adalah mempelajari latar belakang perusahan tersebut atau Company Profil Perusahan agar mempermudah anda dalam penyesuaian diri terkait apa yang menjadi Misi perusahan. Anda bisa dapatkan info tentang Proyek-proyek apa saja yang sudah dilakukan, atau latar belakang dari pemilik Perusahan, bila perlu anda identifikasi semua staf strategis dalam perusahan tersebut. Susah yah..? Hehehe Namanya juga Detektif. :D

Buka dan Pelajari kembali Teori

Jika anda sudah menemukan Perusahan yang tepat sesuai tujuan anda maka selanjutnya Mempelajari kembali teori-teori atau referensi yang berhubungan dengan Proyek yang dilaksanakan oleh perusahan itu. Buka semua buku-buku kuliah Teknik Sipil anda dan pelajari secara serius sebagaiaman seorang Detektif ingin mengungkapkan sebuah kasus ( Kok Detektif lagi, apa hubungannya ) :D.

Yang Jelas anda baca dan pelajari lagi Teori-teori yang berhubungan dengan proyek tersebut.Okey !

Perbaiki Sikap dan Perilaku

Inilah yang menjadi hal yang utama dalam Dunia Industri atau Perusahan. Anda mungkin Pintar Hitung dan analisis Struktur, Anda mungkin Jago gunakan Theodolit, Anda mungkin Lincah merekayasa Transportasi, anda mungkin Cerdas menggambar Bangunan. Tapi semuanya itu jika tidak dibarengi dengan Sikap dan Perilaku yang baik maka anda akan terbelakang dalam berprestasi dalam Perusahan. ( Baca : Pengaruh sikap Kerja terhadap Prestasi )

Olehnya itu pelajari kembali Sikap dan perilaku anda. Baca Buku-buku yang berhubungan dengan sikap dan Perilaku ini agar anda bisa membandingkan dengan sikap dan perilaku anda. apakah sudah sesuai atau belum ? jika belum sebaiknya anda merubahnya.


Saya pikir itu saja cukup persiapannya sebelum anda melakukan Praktek Kerja Lapangan.

Jika anda sudah diterima oleh salah satu perusahan untuk melaksanakan PKL maka Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

Sikap dan Perilaku

Jika yang diatas Sikap dan perilaku ke tiga maka ketika sudah di terima oleh perusahan Sikap dan perilaku akan menjadi hal yang utama.Loh, Kok Sikap dan perilaku lagi..? Iyha yang tadikan sebelum anda Praktek dilapangan dimana anda hanya mempelajari tentang Ilmunya saja. Sekarang adalah waktunya bagaimana anda mempraktekan Sikap dan Perilaku yang baik. Setidaknya ini membawa nama baik dan keuntungan untuk Kampus atau almamater anda, karena bisa mendidik Mahasisnya sehingga Bisa Sopan dalam Sikap, Santun dalam bertutur, dan terbuka dalam berkomunikasi.

Sikap Praktek Kerja Lapangan, Praktek Kerja Industri


Keuntungan lainnya yaitu anda akan disenangi oleh semua staf atau karyawan yang nantinya mempermudah anda dalam Belajar  dan memperoleh data sesuai dengan  misi anda sebelumnya. Ah, tapi kan saya disini praktek  Kerja bukan belajar ? Hmmm... Bagi saya PKL adalah Belajar Praktek dan Belajar Kerja dilapangan. Jadi seharusnya Belajar Praktek Dan Kerja Lapangan ( BPKL ), So..nanti di usulin lagi ke kampusnya yah agar nama kegiatannya di rubah. Jangan PKL tapi BPKL.Hehehe

Bersikap sebagai seorang sahabat kepada semua orang yang ada dalam perusahan akan memudahkan anda. Namun jangan karena ada maksud tertentu anda mau menunjukan sikap baik, Namun lakukanlah dengan penuh keikhlasan, bahwa anda memang benar-benar tertarik untuk mengenal mereka secara personal.

Seperti motto " Senyum, Sapa, layani", ini motto apa yah, Lupa ! :D . Tapi senyum yang penuh keihklasan adalah kesan awal yang baik dalam menjalin persabatan. ( Kecuali teman Medsos banyak Bohongnya :D . ABCD => Aku hanya BerCanDa )

Praktek Kerja Lapangan Sukabumi, Tempat PKL yang Baik, Perusahan Tempat PKL Teknik Sipil
Komunikasi dalam Praktek Kerja Lapangan

Mengatur Waktu PKL.

Manajemen Waktu dalam Dunia Kerja atau dilapangan itu sangat penting, karena waktu adalah Cost yang mempengaruhi Produktivitas. ( Baca : Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Biaya dan Produktivitas ) Maka menyesuaikan dengan Schedule yang telah ditetapkan perusahan kemudian menganilisnya, dan jika anda punya pengetahuan tentang Manajemen waktu ini gak ada salahnya memberikan masukan pada perusahan ( Fungsi Baca Teori Sebelum ). Artinya anda sudah harus memposisikan diri anda sebagai bagian dari perusahan tersebut sehingga menanamkan prinsip dalam diri bahwa anda juga penentu kesuksesan perusahan.

Atur Waktu PKL, Manajemen Waktu Praktek Kerja Lapangan
Manajemen Waktu PKL


Aturlah jadwal anda yang berhubungan dengan Tujuan anda, Misalnya kapan anda mempelajari tentang Misi jangka pendek yang ingin dicapai perusahan ( Membandingkan dengan yang sudah anda pelajari sebelumnya ),Kapan anda perlu mempelajari Ilmu yang sesuai dengan Tujuan anda, Kapan anda perlu memikirkan Laporan Prakter Kerja anda, Kapan anda mengambil data-data untuk laporan tersebut.

Walaupun anda mungkin ditempatkan pada Bidang tertentu, tapi anda perlu mempelajari garis besar dari perusahan itu secara keseluruhan agar pola kerja dari perusahan tersebut bisa anda temukan. Siapa tahu setelah Lulus Kuliah nanti anda punya Perusahan Sendiri. *senyum*

Tentukan Topik Laporan

Penentuan Topik laporan tentang PKL harus berdasarkan Tujuan pribadi yang sudah anda tetapkan sebelumnya. Misalnya jika anda ingin  menguasai Manajemen Proyek maka laporannya bisa berhubungan dengan hal tersebut. Selanjutnya berdasarkan referensi maka anda bisa mengamati ada masalah apa dalam perusahan itu yang mengganggu kesuksesan Perusahan. Misalnya berhubungan dengan Optimasi material, atau Jadwal Proyek, dan bisa saja tentang Perencanaan Komunikasi.

Tentukan Topik Skripsi

Ini namanya Sambil Menyelam minum Air, sekiranya itulah pepatah yang menggambarkan tentang memanfatkan situasi untuk keuntungan yang ganda. Tentu Jika anda sudah sampai pada Semester akhir mau tidak mau anda perlu menulis Skripsi Teknik Sipil. Nah, ini kesempatan anda untuk mengamati persoalan secara langsung dilapangan yang bisa anda jadikan Topik masalah pada penulisan Skripsi anda.

Jadi setelah selesai PKL maka setidaknya ada 2 yang anda hasilkan yang pertama adalah Laporan PKL dan kedua yaitu Topik Skipsi. Untuk itu Jenis laporan PKL anda jangan asal tapi memang ingin memantau apa yang menjadi Hambatan atau masalah dalam perusahan itu. Sehingga bisa saja Laporan tersebut berhubungan dengan Topik masalah Skripsi anda.

Jika anda bisa melewati ini dengan baik, maka anda adalah Mahasiswa Teknik Sipil yang beruntung dan sukses melakukan Praktek Kerja Lapangan ( Setidaknya itu menurut saya ). Jika dalam PKL nanti anda masih bingung kita bisa diskusi disini.

Akhirnya bagi anda yang sekarang Mau PKL, saya secara Pribadi dan www.Kampus-Sipil.com sebagai media Mengucapkan SELAMAT BERJUANG dan SEMOGA PKLnya berjalan dengan SUKSES.

Mungkin itu saja yang bisa sampaikan, Jika ada teman-teman yang PUNYA PENGALAMAN TENTANG PKL mungkin bisa diBAGIKAN disini agar teman-teman Mahasiswa Teknik sipil yang baru melakukan PKL ini bisa tercerahkan.

AYO Mengenal Jurusan Teknik Sipil


TERIMA KASIH
...........................................................
Note : Tulisan ini Spesial buat Sahabatku yang Mau PKL



Baca Selengkapnya ....
Share on :

Perencanaan Desain Bangunan Rumah Tinggal

Posted by taufick max Kamis, 12 Juni 2014 0 komentar

Perencanaan Desain Bangunan Rumah Tinggal

Interior Rumah Tinggal Sederhana
Perencanaan Interior Rumah

 

Setelah kita mendapatkan data-data akurat dan lengkap dari hasil servey ( Baca : Panduan Survey Rumah Tinggal ), maka langkah selanjutnya yaitu Perencanaan Desain Bangunan Rumah.

Desain Denah Rumah Tinggal

Mendesain bangunan Rumah adalah proses membentuk Ide-ide dan seni, sehingga tercipta suatu dambar Rencana dan gambar kerja yang sesuai dengan keinginan pemilik rumah. Dengan Mendesain Bangunan Rumah kita akan mendapatkan Bentuk dan Tipe Rumah yang sesuai.

Langkah pertama yang harus kita lakukan dalam mendesain Rumah Tinggal adalah Pembuatan Denah Rumah. Dalam denah rumah ini kita akan mendesain bagaimana hubungan antara Ruangan yang ada dalam sebuah Rumah tinggal yang ingin kita buat. berapa ukuran ruangan yang kita Inginkan, dan ruangan-ruangan apa saja yang menjadi Kebutuhan kita yang disesuaikan dengan Luas Lahan yang kita miliki.

Desain Rumah Tinggal Sederhana

Desain Tampak Rumah Tinggal

Gambar Rencana Pembangunan Rumah Tinggal Selain Denah, ada juga Gambar Tampak Depan, Tampak Belakang, Tampak Samping, dan Gambat potongan. Dalam mendesain Tampak Rumah Tinggal maka disesuaikan dengan Model atau Tipe Rumah apa yang mau kita banguan. apakah Tampak Rumah Sederhana, Minimalis, Mediterania, Modern, atau Tampak Rumah dengan ciri khas budaya tertentu. Semua disesuaikan dengan Model dan Imajinasi sang Desainer atau Arsitek.

Desain Interior Rumah Tinggal

Tak kalah Penting dalam Mendesain Rumah Tinggal yaitu Desain Interiornya. Dalam mendesain Onterior rumah tinggal maka tentunya ada banyak aspek yang perlu kita perhatikan, Mulai dari Jenis Ruangannya, Pemilihan warna yang tepat sesuai fungsi Ruangan, dan Jenis Perabotan apa yang sebaiknya ada dalam suatu ruangan itu perlu untuk di desain sejak awal.

Selanjutnya dalam mendesain Interior Rumah tinggal Konsep pencahayaan juga sangat perlu untuk menjadi pertimbangan, karena jenis Ruangan Privat, Semi Privat, dan Publik tentu memiliki Pencahayaan yang berbeda tergantung keinginan sang pemilik Rumah.

Ruangan yang perlu di perhatikan dalam Desain Interior yaitu Desain Interior Bedroom atau Kamar Tidur, Desain Dapur/Kitchen, Desain Ruang Tamu dan Ruang Keluarga/ Living Room atau Desain Interior Bathroom atau Kamar Mandi.

Desain Rumah Sederhana, Foto Rumah Tinggal Sederhana
Contoh Rumah Tinggal Sederhana



Jika Perencanaan Denah sudah maksimal alias sesuai dengan Ruangan yang diinginkan. selanjutnya tampak Rumah sesuai dengan Jenis Model rumah sudah di desain, serta Interiornya juga sudah selesai di Desain. maka Langkah Selanjutnya adalah Menghitung Rencana Anggaran Biaya dari Desain Rumah Tinggal Tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya..? Silahkan Baca Disini ==> Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya Rumah

Baca Selengkapnya ....
Share on :

Panduan Survei Membangun Rumah Tinggal

Posted by taufick max 2 komentar

Panduan Survei Membangun Rumah Tinggal

Panduan Membangun Rumah Tinggal, Panduan Survey Rumah Tinggal
Panduan Survey Rumah Tinggal

 

Langkah Awal yang harus dilakukan dalam pembangunan rumah adalah Survei. Tujuan Survei adalah mendapatkan data-data yang akurat, sehingga memudahkan perencanaan pembangunan Rumah Tinggal. Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan Survey dalam pembangunan Rumah Tinggal adalah Survey Lokasi, Survey Material, dan Survey Lingkungan.

Survey Lokasi Rumah Tinggal

MAsyarakat yang berniat membangun Rumah Tinggal dan belum memiliki lahan sebaiknya melakukan survei dan memilih lahan yang cocok untuk tempat Tingga. Sementara itu, Masyarakat yang sudah memiliki lahan, langkah-langkah selanjutnya adalah menentukan posisi dan tata letak Rumah tinggal, mengukur lahan yang terpakai, dan Menentukan saluran pembuangan Limbah.

Survey Material Untuk Rumah Tinggal

Banyak pembangunan tidak selesai tepat waktu akibat tidak adanya atau tertundanya pengiriman bahan-bahan atau material yang dibutuhkan. Dalam banyak hal, penunudaan ini dapat dihindari jika Suplay material direncanakan dengan Baik.

Memilih tempat pembelian Material yang terdekat denganlokasi pembangunan Rumah Tinggal adalah langkah terbaik demi kelancaran aktivitas Pembangunan Rumah tersebut. Hal ini merupakan salah satu langkah penghemetan Biaya pengeluaran yang tak terduga.

Survey Lingkungan Rumah Tinggal

Umumnya Masyarakat tidak mempedulikan Survey lingkungan dalam Pembangunan Rumah Tinggal. Padahal, lingkungan sangat berarti bagi perkembangan ikatan sosial antara anggota masyarakat sekitarnya.

Lingkungan yang aman, nyaman, dan tenteram berpengaruh besar, baik dalam pelaksanaan Pembangunan Rumah maupun setelah Rumah di tempati.

Panduan Membangun Rumah Sederhana, Tips Membangun Rumah Minimalis
Tips Survey Lokasi Pembangunan Rumah


Lingkungan juga mempengaruhi Posisi dan tata letak bangunan Rumah Tinggal.

Jadi bagi anda yang berniat mau membangun Rumah Tinggal maka sebaiknya langkah tersebut dilakukan guna mempermudah anda dalam pembangunan Rumah. Jika hal tersebut diatas sudah dilakukan maka langkah Selanjutnya yaitu Tahapan Desain Rumah Tinggal.

Silahkan Baca Informasi tentang Tahapan Desain Rumah Tinggal.





Baca Selengkapnya ....
Share on :

Cara Menulis Tesis Teknik Sipil

Posted by taufick max Rabu, 11 Juni 2014 1 komentar

Cara Menulis Tesis Teknik Sipil

Tips Menulis Tesis, Cara Menulis Tesis, Tesis Teknik Sipil Lengkap
Cara Menulis Tesis Teknik Sipil

 

Tesis Teknik Sipil merupakan syarat penting untuk meraih gelar akademik magister Teknik. Artinya bahwa ketika kita ingin mendapatkan Gelar Magister Teknik maka langkah terakhir yang harus dilakukan yaitu menyelesaikan suatu penelitian yang berhubungan dengan Konsentrasi yang anda ambil dalam Teknik Sipil. Penelitian tersebut dalam tahapan kuliah Pascasarjana dinamakan Tesis.

Penulisan Tesis Teknik Sipil tentu metodenya sama dengan penulisan tesis dalam jurusan yang lainnya. Intinya adalah kita ingin menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara melakukan penelitian dan menerapkan kaidah dalam penelitian Ilmiah.

Dalam Penelitian Tesis Teknik Sipil sebagaian besar melakukannya dengan menggunakan Study kasus atau observasi dilapangan. Perlu diketahui jenis penelitian itu bermacam-macam namun disini kita tidak menjelaskan tentang Macam-macam Penelitian. kita hanya akan membahas tentang Tahapan atau Cara Menulis Tesis Teknik Sipil secara teratur.

Contoh Tesis Teknik Sipil, Judul Tesis Teknik Sipil, Download tesis Teknik Sipil
Jangan Pusing Menulis Tesis Teknik Sipil

PENENTUAN TOPIK MASALAH

Olehnya itu langkah pertama yang harus dilakukan tentu menentukan Topik sebagai permasalahan yang mau diteliti.Nah, penetuan topik masalah ini biasanya banyak yang bingung dari mana atau apa yang menjadi landasan kita untuk menentukan Topik masalah tersebut.

Kalau menurut saya penentuan Topik Masalah itu harus sesuai dengan apa yang anda sukai dan kuasai. Dalam artian Topik masalah tersebut menjadi konsentrasi anda dalam Jurusan Teknik Sipil.

Misalnya saya contohkan Jika anda mengambil Konsentrasi Magister  Manajemen Konstruksi maka sebaiknya anda tahu dulu dalam manajemen Konstruksi Mata kuliah apa yang paling anda sukai atau Kuasai. Sekalipun anda kuasai dan Sukai semuanya, tapi pasti dong ada yang lebih. Nah, yang lebih itulah yang pilih. Misalnya kalau saya lebih senang Mata Kuliah Aspek Hukum, Manajemen Proyek Konstruksi, Estimasi Biaya, Rekayasa Nilai, dan Ekonomi Teknik. Namun yang paling suka adalah Mata Kuliah Manajemen Proyek Konstruksi. Maka Topik masalah yang akan saya ambil biasanya berhubungan dengan Mata Kuliah tersebut. Kenapa saran saya seperti itu karena untuk mempermudah anda dalam penyusunan Tesis selanjutnya.

Biasanya dalam Mata kuliah tertentu memiliki Topik-topik akan dibahas. Dalam hal ini misalnya salah satu topiknya yaitu berhubungan dengan Savety Management atau biasa kita kenal dengan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja. maka Topik ini bisa menjadi satu Masalah yang akan kita jadikan Topik Tesis kita.

Itu salah satu cara untuk menentukan topik, sebenarnya banyak cara lainnya. Misalnya sesuai Kondisi dalam Proyek yang anda hadapi disitu anda temukan masalah yang mau anda selesaikan atau berdasarkan pengamatan Undang-undang, atau bisa juga berdasarkan referensi Buku. Dll

Tesis Teknik Sipil


Pengamatan Masalah yang Terjadi

Setelah memilih Topik maka langkah selanjutnya yaitu mengamati masalah yang terjadi baik langsung dilapangan atau melalui buku atau sumber bacaan lain. Dalam hal ini berhubungan dengan Topik yang dipilih tadi yaitu tentang Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. misalnya anda meninjau dan mendapatkan informasi dari sumber bacaan Undang-undang yang berhubungan dengan SMK3 ( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja )contonya tentang PERMEN Nomor 05 Tahun 1996 tentang Pedoman Penerapan Manajemen K3 maka anda bisa mengamati masalah-masalah apa saja yang mungkin timbul atau terjadi yang berhubungan dengan Undang-undang tersebut.

Pemilihan Masalah Penelitian

Jika sudah di tentukan Topik tentang Penerapan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berhubungan dengan PERMEN 05 Tahun 1996 maka kita bisa memilih satu permasalahan dari situ. Misalnya tentang Pengaruh Komunikasi Internal K3 terhadap Peningkatan Kinerja Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja. Artinya bahwa yang mau kita tinjau adalah masalah Komunikasi yang terjadi dalam Penerapan manajemen K3 sejauh mana pengaruhnya terhadap Kinerja

Penulisan Bab 1 Tesis

Latar Belakang Masalah

Pada penulisan Bab 1 ini yang pertama kita lakukan adalah menjelaskan Latar belakang persoalan sehingga kita memilih Pengaruh Komunikasi Internal K3 sebagai penelitian Tesis kita.

Rumusan Masalah

Setalah itu barulah kita bisa merumuskan persoalannya dalam bentuk Pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan Komunikasi Internal dan Kinerja. Setiap rumusan masalah tentu memiliki sasaran san satu kesimpulan berdasarkan persoalan yang kita rumuskan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibuat berdasarkan Rumusan masalah yang telah ditetapkan, dalam artian bahwa ada persoalan yang mau kita cari jalan keluarnya melalui penelitian tersebut. Misalnya kita ingin mengetahui Faktor-faktor apa saja yang paling Dominan dalam Komunikasi Internal yang mempengaruhi Kinerja.

Manfaat Penelitian

Setiap Persoalan yang mau kita selesaikan tentu harus ada manfaatnya. dalam hal ini manfaat pastinya berhubungan dengan Tujuan penelitian yaitu Agar penerapan Komunikasi internal dalam Manajemen keselamatan dan kesehatan Kerja bisa berjalan secara efektif sehingga mampu meningkatkan Kinerja K3.

Batasan Masalah

Agar penelitian yang kita lakukan tidak melebar maka kita perlu membatasi masalah apa saja yang mau kita tinjau. Biasanya Batasan ini menunjukan dimana Lokasi yang mau kita teliti, Sampelnya apa saja, Variabel bebas dan terikat yang kita gunakan apa saja. semua harus jelas agar penelitian kita memang benar-benar terarah.

Berdasarkan Judul penelitian yaitu Pengaruh Komunikasi Internal terhadap Kinerja maka kita bisa menentukan Varibelnya yaitu Komunikasi Internal sebagai Variabel bebas dan Kinerja K3 sebagai Variabel Terikat. dengan sampel misalnya pada Proyek tertentu pada yang dilakukan PT. X

Selain itu dalam bab 1 juga kita bisa memasukan sasaran penelitian dan lainsebagainya yang sesuai dengan Format penulisan Tesis Teknik sipil dikampus masing-masing.

JIka Bab I telah selesai maka langklah selanjutnya adalah masuk ke Bab II


Untuk mengetahui Bagaimana dan apa saja yang perlu dilakukan pada Bab 2 silahkan baca Disini Cara Menulis Tesis Teknik Sipil Tahap ke 2

Sekian Terima Kasih 
.......................................................



Baca Selengkapnya ....
Share on :

Koleksi Contoh Skripsi Teknik Sipil

Posted by taufick max Jumat, 07 Maret 2014 2 komentar

Koleksi Contoh Skripsi Teknik Sipil

Koleksi Skripsi Teknik Sipil Lengkap

Koleksi Contoh Skripsi Teknik Sipil- Salam Civil Enggineer. Terima kasih atas kesetiannnya dalam berkunjung ke situs Kampus Teknik Sipil Ini Semoga kita bisa terus belajar bersama untuk mengembangkan Ilmu Teknik Sipil Kita.

Pada kesempatan ini saya akan kembali dalam pembahasan Tentang Contoh Skripsi Teknik. Namun disini kita tidak akan membahas tentang Bagaimana membuat Judul Skripsi dan lain sebagainya.

Saat ini saya hanya menginformasikan kepada teman-teman yang kesulitan mencari Contoh Skripsi Teknik sipil bagi yang mau melakukan penelitian tentang ketekniksipilan.

Melakukan penelitian bagi Mahasiswa S1 terkhususnya Jurusan Teknik Sipil merupakan suatu kewajjiban sebelum meraih gelar sebagai Sarjana Teknik. Dan penelitian yang dilakukan juga merupakan sebagai Bukti kelayakannya sebagai seorang Sarjana.

Namun terkadang untuk melakukan Penelitian yang kemudian laporan tersebut di susun yang kita kenal dengan nama Skripsi tersebut terbilang gampang-gampang susah.

Penyusunan Skripsi Bisa dibilang gampang jika kita sudah memahami Metodologi penelitian yang akan di gunakan. Namun akan terasa susah jika kita tidak paham tentang Metode penelitian yang ilmiah yang harus digunakan.

Saya tidak akan berbicara panjang lebar terkait dengan Cara Penyusunan Skripsi disini. karena kita sudah banyak membahasnya di pertemuan sebelumnya di Situs ini.

Informasi yang mau saya sampaikan adalah Jika anda membutuhkan Contoh Skripsi Teknik Sipil untuk referensi atau gambaran anda melakukan Penelitian.

Maka Informasi menariknya yaitu anda bisa PESAN KOLEKSI SKRIPSI TEKNIK SIPIL itu disini. karena Kampus Teknik Sipil memiliki kurang lebih 150 Judul Skripsi Secara lengkap dari Mulai Bab 1 sampai Penutup.

Contoh Teknik Sipil Lengkap



Koleksi Skripsi Teknik Sipil tersebut dalam bentuk File Pdf, dan Ms word yang sudah dibuatkan dalam 2 Kepiangan DVD yang terdiri dari :
  1. Lebih dari 150 Judul Skripsi Teknik Sipil Lengkap
  2. Lebih dari 500 Ebook Teknik Sipil
  3. Software-software Pendukung lainnya.
Untuk Mendapatkan Paket DVD Koleksi Skripsi Teknik Sipil.
 Biayanya Rp. 149,000 ( Sudah Termasuk Ongkos Kirim )

Cara Pemesanannya :


Ketik :

#Pesan Skripsi Teknik Sipil# Nama # Alamat #
KIRIM SMS Ke Nomor ===>  021- 28 8080 27 atau 0852 4076 4122

Contoh :

#Pesan Skripsi Teknik Sipil# Iklam Djamal# Jl. Koepal Bacan No 212, Halmahera#

Kirim ke ==> 021-28808027 atau 0852 4076 4122



Selanjutnya Jika PAKET DVD SKRIPSI TEKNIK SIPILnya masih ada maka anda akan mendapatkan balasan selanjutnya untuk melakukan Transaksi Biaya Pengiriman.

Semoga Bermanfaat.


Baca Selengkapnya ....
Share on :

Alasan Pemilihan Konstruksi Baja

Posted by taufick max Senin, 03 Maret 2014 1 komentar

Alasan Pemilihan Material Konstruksi Baja

Konstruksi Baja, Fungsi Baja, Kelebihan Baja, Konstruksi Baja murah
Salam Civil Engineers. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang Alasan Kenapa Konstruksi Baja banyak digunakan dalam Pembangunan Proyek saat ini. Tentu saja selain baja banyak Material yang bisa kita gunakan sebagai Material Struktur Konstruksi Baja. Namun kenapa harus memilih Baja. ? Mari kita bahas secara sistematis alasannya.

Pengertian Baja

Sebelum kita membahas tentang Konstruksi baja, maka hal yang paling mendasar yang pelu kita ketahui yaitu apa sih yang di maksud dengan Baja itu ? Menurut Wikipedia Baja merupakan material logam paduan, dengan unsur Dasarnya adalah logam besi yang di campur dengan Elemen lainnya seperti Karbon dan lain sebagainya.

Fungsi Baja

Berbicara tentang Fungsi baja maka semua tergantung dari perencanaan dan apa yang mau kita manfaatkan yang bisa menggunakan Baja sebagai materialnya. Fungsi baja tidak jauh berbeda dengan Fungsi Logam secara keseluruhan Seperti Tembaga, alumunium, Besi, dan lain sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan Baja digunakan dalam banyak hal, salam satunya yaitu sebagai Struktur Konstruksi sebuah Bangunan. Penggunaan Baja sebagai Struktur Bangunan biasanya kita sebut sebagai Konstruksi Baja.

Struktur Baja

Struktur baja yang kita maksudkan disini yaitu Bukan sebagai Struktur atau elemen-elemen yang menyusun baja, namun lebih mengarah pada Manfaat Baja sebagai Struktur suatu bangunan.

Baja sebagai Struktur dalam suatu bangunan, bisa dimanfaatkan sebagai Kolom atau Ring balknya. Komposisi atau Ukuran dan jenis baja yang digunakan sebagai Kolom atau Ring Balk tergantung pada Perhitungan Struktur yang mengarah pada Kebutuhan kekuatan atau beban yang dipikul oleh struktur atas dan kekuatan gaya Horizontalnya.

Metode perhitungan Baja memiliki standar perhitungan tersendiri, dimana di Indonesia Perhitungan Baja Mengacu pada Standar Nasional Indonesia atau SNI 03- 1729-2002. Bagaimana Rumus dan cara Penghitung Kekuatan Struktur Baja. Bisa di Baca pada Materi yang lain tentang Cara Menghitung Struktur Baja.

Pembuatan Baja

Pembuatan Material Baja dilakukan dengan cara proses peleburan Bijih besi dengan mengurangi kandungan karbon tertentu sesuai dengan yang diinginkan dan kemudian elemen-elemen lainnya di tambahkan kedalam hasil logam yang telah memuai tersebut.

Setelah kompoisis pembentukan Baja telah disatukan atau dipadukan maka cairannya dituangkan dengan metode tertentu secara berkelanjutan hingga membentuk Lempengan-lempengan Baja.

Pembuatan Konstruksi Baja

Konstruksi Baja 2

Kelebihan Baja sebagai Struktur

Kelebihan baja ini dimaksud jika baja dibandingkan dengan Material Struktur yang lain, misalnya Beton, Kayu dan lainnya. Dengan Demikian baja memiliki kelebihan :
  • Kuat tariknya Tinggi
  • Tidak dimakan Rayap jika dibandingkan dengan Kayu
  • Memiliki Nilai Muai dan Susut yang sangat kecil
  • Penggunaannya bisa di Daur Ulang
  • Baja lebih murah jik dibandingkan dengan Stainless Steel
  • Baja Lebih ringan dan lebih Lentur jika dibandingkan dengan Beton
  • Baja Lebih kuat jika dibandingkan dengan Aluminium
Kelebihan Baja tersebut diatas merupakan Alasan kenapa Konstruksi Baja banyak digunakan dalam Proyek pembuatan sebuah bangunan.

Demikialah yang bisa kita bahas pada kesempatan ini tentang Konstruksi Baja. Anda Bisa Mengikut Updetan Informasi lainnya tentang Konstruksi Baja disini yang akan di bahas secara Detail. Silahkan Klik Ikuti untuk mengikuti info lanjutan.

KLIK IKUTI





Baca Selengkapnya ....
Share on :

Aspek Penting dalam Manajemen Proyek

Posted by taufick max Sabtu, 01 Maret 2014 0 komentar

Aspek-aspek Penting dalam Manajemen Proyek

Aspek Penting dalam Manajemen Proyek,

Terima kasih teman-teman Civil Engineers yang selalui Mengikuti Updetan Materi dari Kampus Sipil ini. Sebelumnya kita telah membahas tentang Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Proyek, dan pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Aspek-Aspek penting dalam Manajemen proyek.

Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output Proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan.

Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen Proyek serta membutuhkan penanganan yang cermat, adalah sebagai berikut :

Aspek Keuangan

Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri dan/atau pinjaman dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar dengan tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisis keuangan yang cermat dan terencana.

Aspek Anggaran Biaya

Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya, sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika sebaliknya,akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila proses Perencanaannya salah.

Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia: 

Masalah ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan langkah-langkah, Proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.

Aspek Manajemen Produksi:

Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir dari proyek; hasil akhir proyek negatif bila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, maka dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.

Aspek Harga:

Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persaingan harga yang dapat merugikan perusahaan karena produk yang dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah bersaing dengan produk lain.

Aspek Efektivitas dan Efisiensi:

Masalah ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi/tidak efektif atau dapat juga terjadi bila faktor efisiensi tidak dipenuhi, sehingga usaha produksi membutuhkan biaya yang besar.

Aspek Pemasaran:

Masalah ini timbul berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.

Aspek Mutu:

Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Aspek Waktu:

Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta akan menguntungkan bila dapat dipercepat.


Demikianlah Materi tentang Aspek-Aspek penting dalam Manajemen Proyek. semoga bermanfat, Jika anda menyukai Materi ini anda bisa mengikuti Updetan materi selanjutnya melalui Facebook yang akan dibahas tentang Karakteristik dan Siklus Proyek.

KLIK IKUTI



Baca Selengkapnya ....
Share on :

Definisi & Ruang Lingkup Manajemen Proyek

Posted by taufick max 0 komentar

Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Proyek

Ruang Lingkup Manajemen Proyek

Dalam Blog Kampus-sipil ini kita sudah sering membahas tentang Manajemen Proyek dan Juga definisi serta Ruang lingkupnya. Namun pada kesempatan ini saya merasa perlu untuk menjelaskan kembali secara mendetail, agar bisa lebih dipahami. Karena pendefinisian secara baik tentang Manajemen Proyek ini, bisa berpengaruh pada apa yang kita lakukan dan sistematika dari mempelajari Ilmu Manajemen Proyek.

Kemajuan dalam kegiatan industri pada beberapa aspek memerlukan manajemen atau pengelolaan yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, keekonomisan, keterpaduan, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam rangka memperoleh hasil akhir yang sesuai harapan.

Pengelolaan suatu kegiatan dengan investasi berskala besar dan tingkat kompleksitas yang sangat sulit membutuhkan cara teknis/metode yang teruji, sumber daya yang berkualitas, serta Penerapan ilmu pengetahuan yang tepat dan up to date.

Manajemen sebagai ilmu mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat bersifat kecil atau bahkan sangat besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasil akhir. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu sama lain.

Ini karena ada perbedaan- perbedaan budaya, pengalaman,lingkungan, kondisi sosial,tingkat ekonomi, karakter sumber daya manusia serta kemampuan untuk menguasai pirinsip-prinsip dasar manajemen

Perkembangan ilmu pengetahuan tentang manajemen berjalan beriringan dengan perkembangan praktis yang terjadi sehari-hari dalam laju kemajuan implementasi prinsip-prinsip manajemen pada masyarakat.

Pengalaman selama proses implementasi memberikan suatu data primer yang berguna untuk mengembangkan teori-teori manajemen agar menjadi lebih luas dan mempunyai nilai tambah, sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu manajemen baik secara teoretis maupun praktis.

Untuk memberikan gambaran tentang manajemen, selanjutnya diuraikan definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Proyek.

Definisi Manajemen Proyek

Suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien.

Tujuan Manajemen Proyek
Mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber-sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

Unsur-unsur Manajemen Proyek

Tujuan: sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan.
Pemimpin mengarahkan organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan.
Sumber-sumber daya yang terbatas: manusia,modal/biaya, peralatan dan material
Kegiatan : Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengendalian.

Perencanaan (Planning)

Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang ada dengan menetapkan sasaran dan tujuan yang harus dicapai serta menentukan kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal waktu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan secara administratif dan operasional serta alokasi anggaran biaya dan sumber daya.

Perencanaan harus dibuat dengan cermat, lengkap, terpadu dan dengan tingkat kesalahan paling minimal. Namun hasil dari perencanaan bukanlah dokumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi tahapan pelaksanaan dan pengendalian, perencanaan harus terus disempurnakan secara iteratif untuk menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses selanjutnya.

Pengorganisasian (Organizing)

Pada kegiatan ini dilakukan identifikasi dan pengelompokan jenis-jenis pekerjaan, menentukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab personel serta meletakkan dasar bagi hubungan masing-masing unsur organisasi.

Untuk menggerakkan organisasi, pimpinan harus mampu mengarahkan organisasi dan menjalin komunikasi antar pribadi dalam hierarki organisasi. Semua itu dibangkitkan melalui tanggung jawab dan partisipasi semua pihak.Stuktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kerangka penjabaran tugas personel penanggungjawab yang jelas, sefta kemampuan personel yang sesuai keahliannya, akan diperoleh hasil positif bagi organisasi.

Pelaksanaan (Actuating)

Kegiatan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnya secara fisik atau nonfisik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Karena kondisi perencanaan sifatnya masih ramalan dan subyektif serta masih perlu penyempurnaan, dalam tahapan ini sering terjadi perubahan-perubahan dari rencana yang telah ditetapkan.

Biasanya, pada tahapan pelaksanaan, pihak-pihak yang terlibat lebih beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi terpadu untuk mencapai keserasian dan keseimbangan kerja. Pada tahapan ini juga telah ditetapkan konsep pelaksanaan serta personel yang terlibat pada organisasinya, kemudian secara detail menetapkan jadwal, program, alokasi biaya, serta alokasi sumber daya yang digunakan.

Pengendalian (Controlling)

Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan penyimpangan paling minimal dan hasil paling memuaskan.Untuk itu dilakukan  bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut :

Supervisi : melakukan serangkaian tindakan koordinasi pengawasan dalam batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur organisasi yang telah ditetapkan, agar dalam operasional dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel dengan kendali Pengawas.

Inspeksi : melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan tujuan menjamin spesifikasi mutu dan produk sesuai dengan yang direncanakan.

Tindakan Koreksi : melakukan perubahan dan perbaikan terhadap rencana yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi pelaksanaan.

Proses dalam manajemen sifatnya umum dan dapat digunakan dalam berbagai kegiatan/bidang yang membutuhkan pengelolaan yang sistematis, terarah serta mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas.

Macam dan bidang yang menggunakan ilmu manajemen adalah manajemen pemerintahan, manajemen industri, manajemen perusahaan, manajemen sumber daya,manajemen proyek, dan lain sebagainya. Untuk manajemen proyek biasanya kurun waktu dibatasi oleh program-program yang sifatnya sementara dan berakhir bila sasaran dan tujuan organisasi proyek sudah tercapai.

Bila membuat proyek sejenis pada waktu sesudahnya biasanya sasaran dan tujuannya lebih inovatif dengan memodifikasi program-program sebelumnya.

Proyek :
Gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan tujuan.

Dari semua uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan,'cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselarnatan kerja.

Proses manajemen proyek

Dari Gambar diatas dapat diuraikan bahwa proses manajemen proyek dimulai dari kegiatan perencanaan hingga pengendalian yang didasarkan atas input-input seperti tujuan dan sasaran proyek, informasi dan data yang digunakan, serta penggunaan sumber daya yang benar dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

Dalam proses sesungguhnya, pemimpin dengan wewenang yang ada dalam organisasi proyek mengelola dan mengarahkan segala perangkat dan sumber daya yang ada dengan kondisi terbatas, tetapi berusaha memperoleh pencapaian paling maksimal sesuai dengan standar kinerja proyek dalam hal biaya, mutu, waktu dan keselamatan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Untuk mendapatkan produk akhir yang maksimal, segala macam kegiatan pada proses manajemen proyek direncanakan dengan detail dan akurat untuk mengurangi penyimpangan-penyimpangan, Dan bila ada tindakan koreksi dalam Proses selanjutnya,diusahakan koreksi tersebut tidak terlalu banyak.


Demikianlah Materi Definisi dan Ruang Lingkup Manajemen Proyek ini, semoga bermanfaat. Bagi anda yang menyukai Materi ini, Bisa Ikuti Updetan Materi selanjutnya yaitu tentang Aspek-aspek Penting dalam Manajemen Proyek melalui Facebook.


KLIK IKUTI.





Baca Selengkapnya ....
Share on :

Materi Populer