Jenis Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
Minggu, 26 Mei 2013
0
komentar
Jenis Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
Jenis Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi- Jika sebelumnya kita telah membahas tentang Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pengertian serta Fungsi Manajemen Konstruksi Maka sekarang yang dibahas adalah Jenis Pekerjaan apa saja yang dikerjakan Konsultan Manajemen Konstruksi.A. Menyusun Rancangan Kontrak Dan Paket Lelang
Materi maupun struktur rancangan kontrak dan paket lelang pyoyek memiliki sifat sifit yang spesifik. Bagi perusahaan atau instalasi yang beroperasi di bidang usaha nonproject oriented, tidak mudah untuk menyusun suatu kontrak atau paket lelang yang tepat dan menyeluruh. Dukungan konsultan KMP yang sudah terbiasa dengan masalah masalah tersebut akan sangat membantu pemilik. Demikian pula halnya dalam proses negosiasi sampai kepada penandatanganan kontrak EPK.B. Melaksanakan Koordinasi
Peranan KMP sebagai wakil pemilik adalah melakukan koordinasi para peserta proyek dan mengsingkronisasikan kegiatan kegiatanya, yang idealnya dimulia dari awal proyek dan diakhiri pada penutupan proyek. Pada periode PP/ Devinisi, KMP mengadakan identifikasi keperluan serrta langka langka yang harus difikirkan dan direncanakan oleh pemilik. Sedangkan pada masa kontruksi, KMP mengkoordinasikan peranan serta tugas para peserta, misalnya dengan cara meletakan dasar dasar komunikasi, membuat system laporan, dan lain lain. Pada masa penutupan proyek, KMP mengumpulkan masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan, dalam rangka membuat dokumen proyek, seperti buku pegangan operasi, buku petunjuk pemeliharaan, dan laporan penutupan proyek.Peran KMP pada aspek koordinasi terlihat pada kegiatan berikut.
• Menyelenggarakan rapat untuk meninjau ulang rancangan (design review meeting).• Mengadakan rapat pleno (kick-of meeting).
• Menyusun laporan dan mengadakan rapat berkala memantau kemajuan pelaksanaan proyek.
Pada ketiga kegiatan diatas, KMP bekerja sama dengan peserta proyek yang bersangkutan, meninjau ulang materi yang akan ditengakan dan mengkomonikasikannya dengan pihak pemilk, serta menberikan saran saran tentang keputusan yang akan diambil.
C. Mengkaji Paket Pekerjaan dan Memberikan Saran dan Usulan
Sebelumnya telah dijelaskan bahwa lingkup kerja dapat dipecahkan menjadi beberapa paket kerja. Semakin besar ukuran dan komplesitas proyek, semakin banyak jumlah paket yang dapat di serakan kepada konsultan atau kontraktor atau subkontraktor. Untuk proyek kontruksi seperti pembangun gedung, umunya paket tersebut minimal terdiri dari paket studi kelayakan, paket arsituktur, engineering, dan paket pendanaan. Sedangkan untuk proyek capital pembangunan industry. Tugas KMP dalam hal ini adalah mengkaji isi paket tersebut, antara lain mengenai kelengkapan aspek aspek yang perlu diteliti; cukupkah data atau informasi untuk dapat dianalisis dan ditarik kesimpilan; dan sudahkh ditinjau kemungkinan alternative lain.Dalam aspek desain-engineering, KMP diharapkan mampu memberikan masukan tentang segi segi praktis kegiatan kontruksi di lapangan, seperti disebutkan dibawah ini.
• Pekerjaan yang berkaitan dengan penyediaan lahan (site preparation). Perkiraan berapa jam-orang dan macam peralatan yang diperlukan untuk daerah spesifik yang akan dipakai untuk lokasi proyek.
• Pemilihan material untuk kontruksi, dan hubungannya dengan kemungkinan memperoleh material tersebut dari sumber lokal atau dalam negeri.
• Analisis kebutuhan tenaga kerja, prodiktivita serta tingkat upah dilokasi dan sekitarnya.
• Memberikan berbagai pilihan tentang metode kontruksi yang paling ekonomisdan sesuai dengan kondisi lapangan.
Misalnya dengan mengunakan cara dress-up, yaitu pekerjaan pemasangan bagian peralatan yang dilakukan di luar area instalasi.
Kegiatan-kegiatan tersebut memungkinkan mempersingkat jadwal penyelesaian pekerjaan, dan secara potensi juga mengurangi biaya. Jadi, di sini KMP meninjau ulang, kemudian memberikan saran dan usulan, apa bila ada hal-hal yang perlu peningkatan dan perbaikan. Adapun keandalan atau integritas dan kebenaran paket-paket pekerjaan tersebut tetap berbeda pada konsultan yang bersangkutan.
D. Menyusun Perencanaan
Bila pemilik telah menunjukan KMK sejak awal proyek, maka tugas pertama yang diberikan adalah menyusun rancangan program penyelenggaraan. Rancangan ini disusun setelah hasil studi kelayakan menunjukan adanya prospek yang baik untuk merealisasikan gagasan atau rencana investasi menjadi proyek.
Rancangan ini memuat garis besar rencana-rencana dan keputusan strategis yang harus diambil sebelum tahap implementasi, seperti bentuk kontrak (harga tetap atau harga tidak tetap), paket pekerjaan apa yang akan diserahkan kepada konsultan professional, pembelian dini, jalur pendanaan yang akan ditempuh, filosofi desain, dan lain-lain. Setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik, rancangan ini akan menjadi program kegiatan, dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu untuk memasuki tahap implementasi. Program berikutnya sering disebut program implementasi proyek. Program ini umumnya disusun bersama oleh KMP dan kontraktor atau kontraktor utama.
Terdapat beberapa macam perkiraan biaya yang tergantung pada jenis dan ukuran proyek serta maksud pemakaiannya. Misalnya, untuk bahan pembanding, hasil studi kelayakan dipakai sebagai dasar pegangan mencari dana, menilai penawaran kontraktor, atau sebagai tolok ukur pengendalian biaya tahap implementasi.
E. Perkiraan Biaya dan Jadwal
Bila terhadap paket kerja, seperti studi kelayakan, engineering, dan lain-lain,KMP “hanya” meninjau ulang, kemudian membuat kesimpulan dan member saran dan nasehat kepada pemilik, maka pendekatan terhadap perkiraan biaya dan jadwal akan bersifat lain. Di sini, sebagai bagian dari ikatan kerja atau kontraknya dengan pihak pemilik, KMP perlu menyusun sendiri angka perkiraan biaya dan indikasi jadwal proyek.
Terdapat beberapa macam perkiraan biaya yang tergantung pada jenis dan ukuran proyek serta maksud pemakaiannya. Misalnya, untuk bahan pembanding, hasil studi kelayakan dipakai sebagai dasar pegangan mencari dana, menilai penawaran kontraktor, atau sebagai tolok ukur pengendalian biaya tahap implementasi.
Salah satu perkiraan biaya yang penting dalam hubungannya dengan kelangsungan proyek adalah anggaran biaya proyek (ABP). Dalam hal ini, KMP setelah mendapatkan data dari engineering berdasarkan tahap-tahap desain yang telah diselesaikan dan sumber-sumber lain, dapat menyusun rancangan anggaran proyek dan mengajukan persetujuan kepada pemilik. Setelah mendapat persetujuan, anggaran ini dipakai sebagai dasar untuk menentukan kelanjutan investasi, juga dipakai sebagai angka patokan tender dan mencari dana proyek.
Setara dengan kegiatan diatas, KMP membuat jadwal induk yang menunjukkan kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan yang penting dan kritis dari lingkup prouek.
F. Rekayasa Nilai
Salah satu upaya yang telah dikenal secara luas, dan juga dilakukan oleh KMP untuk menekan biaya dan memperbaiki jadwal adalah rekayasa nilai. Rekayasa nilai adalah evaluasi secara sistematis atas rancangan atau desain suatu proyek untuk mendapatkan nilai paling tinggi bagi seriap satuan biaya yang dikeluarkan untuknya. Seperti diketehui, paket-paket arsitektur dan engineering umumnya tidak dikerjakan oleh pemilik, tetapi diserahkan kepada perusahaan konsultan professional yang bersangkutan.
Dengan asumsi bahwa tidak cukup tenaga yang tersedia di dalam organisasi pemilik, maka pemilik memberikantugas kepada KMP untuk meninjau paket kapet tersebut diatas. Pertama tama di kaji apakah lingkup, kelengkapan, serta filosofi desain telah sesuai, tidak kurang atau tidak lebih dari criteria yang dikehendaki pemilik. Selanjutnya, dilihat apakah prinsip optimasi rancangan telah dilaksanakan, termaksud mengkaji kemungkinan adanya faktor faktor yang menyebabkan proyek kurang efisien, seperti penentuan pemilihan peralatan dan material.
• Administrasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan lelang;
• Meneliti dan memroses progress payment;
• Meneliti dan memroses change order;
• Mengkaji laporan berkala;
• Memroses asuransi assets recor; dan
• Menutup keuangan proyek.
Tugas KMP dalam hal ini memroses sampai tuntas, kemudian mengajukannya kepada pemilik untuk mendapatkan keputusan atau persetujuan. Pada masa implementasi, dukungan adminitrasi yang penting adalah memproses pembayaran (progress payment) dan change order. Bila dikerjakan secara tepat, hal ini akan merupakan pengendalian biaya dan mutu yang sangat efektif.
• Perencanaan QA / QC dari mas awal sampai akhir proyek, termasuk inspeksi di tempat pembuatan atau prabrikasi peralatan;
• Penyusunan batasan mengenai criteria dan spesifikasi dari standar mutu yang akan dipakai;
• Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan QC yang berupa memantau, memeriksa, menguji, mengukur, dan melaporkan hasil- hasilnya; serta
• Pengidentifikasikan bagian kegiatan yang memerlukan bantuan pihak ketiga maupun peranan dan persetujuan pemerintah.
G. Pemantauan dan Pengendalian Biaya dan Jadwal
Pada tahap konstruksi, bila pekerjaan telah mulai melaksanakan, data dan informasi mulai terkumpul, maka secara priodik KMP mengkaji antara perencanaan dan kenyataan hasil kerja dilapangan. Jika terjadi perbedaan, dicari penyebabnya dan diadakan koreksi. Untuk dapat mengendalikan biaya dan jadwal dengan baik, KMP perlu menguasai teknik dan metode yang bersangkutan.H. Memberikan Dukungan Administrasi
Salah satu bentuk jasa KMP yang beraneka ragam dan mempunyai lingkup luas adalah dukungan administrasi yang spesifik. Hal ini meliputi antara lain:• Administrasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan lelang;
• Meneliti dan memroses progress payment;
• Meneliti dan memroses change order;
• Mengkaji laporan berkala;
• Memroses asuransi assets recor; dan
• Menutup keuangan proyek.
Tugas KMP dalam hal ini memroses sampai tuntas, kemudian mengajukannya kepada pemilik untuk mendapatkan keputusan atau persetujuan. Pada masa implementasi, dukungan adminitrasi yang penting adalah memproses pembayaran (progress payment) dan change order. Bila dikerjakan secara tepat, hal ini akan merupakan pengendalian biaya dan mutu yang sangat efektif.
I. Pengendalian Mutu
Pada tahap praimplementasi, KMP bekerja sama dengan konsultan yang lain, seperti arsitek dan engineering untuk menyusun program pengendalian mutu, yang meliputi QA / QC. Program ini akan menjadi pegangan dalam kegiatan tersebut selama proyek berlangsung. Di sini diperincikan dan jabarakn tugas dan tanggung jawab masing masing peserta untuk menghindari adanya kemungkinan tumpang tidih, mengingat secara tradisional, tugas tersebut dipegang oleh arsitek dan engineering terutama pada proyek gedung dan civil (nonindustri). Program tersebut minimal mengandung:• Perencanaan QA / QC dari mas awal sampai akhir proyek, termasuk inspeksi di tempat pembuatan atau prabrikasi peralatan;
• Penyusunan batasan mengenai criteria dan spesifikasi dari standar mutu yang akan dipakai;
• Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan QC yang berupa memantau, memeriksa, menguji, mengukur, dan melaporkan hasil- hasilnya; serta
• Pengidentifikasikan bagian kegiatan yang memerlukan bantuan pihak ketiga maupun peranan dan persetujuan pemerintah.
Setelah membuat program dasar di atas, langka berikutnya adalah menyusun organisasi dan pengisihan personil serta prosedur komunikasi antara pihak pihak yang berkaitan dengan kegiatan pengendalian mutu.
J. Inspeksi dan Uji Coba
Inspeksi dan uji coba adalah bagian dari pengendalian mutu (QC), yauti sala satu pemeriksaan apakah material, struktur, komponen, atau keseluruhan bangunan dan instalasi telah memenuhi keperluan yang telah ditentukan. KMP diserahi tugas sebagai wakil pemilik untuk menyeleaikan (witness) dan mengadakan verifikasi atas hasil inspeksi, uji coba, dan kegiatan sejenis yang dilakukan oleh pihak lain yang melaksanakan pekerjaan QC.K. Keselamatan Kerja
Menyusun program keselamatan kerja, termasuk pengadaan fasilitas keselamatan dan keadaan darurat, adalah kewajiban dari kontraktor atau kontraktor utama. Dalam hal ini, KMP mempunyai tugas me-review kelengkapan program dan penyediaan fasilitas yang diperlukan. KMP juga memantau apakah program tersebut telah dilaksanakan dengan sesungguhnya. Namun, hal tersebut bukan berarti membebaskan kontraktor atau kontraktor utama terhadap tanggung jawabny atas keselamatan kerja di lingkungan proyek yang sedang di tangani.L. Melakukan Pembelian Dini
Pembelian dini (earlyprocurement) di lakukan oleh untuk hal hal berikut.
• Dalam Rangka Mencapai Penyelesaian Proyek Lebih Awal Seringkali pada proyek instalasi yang akan di bangun terdapat jenis peralatan yang pengadaannya (engineering, manufaktur, dan tranportasi) memerlukan waktu yang cukup lama (3 sampai 3,5 tahun), sehingga merupakan jalur kritis pada jaringan kerja proyek. Untuk memperbaiki target penyelesaian proyek secarah keseruhan, diusahakan dengan memesan sedini mungkin bahkan sebelum ditunjukannya kontraktor utama.• Dalam Rangka Mengurangi Biaya Proyek Dengan tersedianya data dan informasi hasil kegiatan desain-engineering, maka pembelian material yang bersangkutan dapat dipesan dan dibeli untuk menghindarikenaikan harga akibat inflasi atau hal lain yang belum dapat diperkirakan. Pembelian ini dikerjakan sebelum proyek memiliki kontraktor utama atau kontraktor.
Di sini KMP mengkaji dan mengusulkan kemungkinan pembelian dini. Lebi jauh lagi KMP memberikan dukungan berupa perkiraan biaya, proses pembelian, dan administrasi.
M. Menyiapkan Dokumen Proyek
Bila dipersiapkan dengan baik dan lengkap, dokumen proyek akan sangat bermanfaat untuk kegiatan operasi, pemeliharaan, ataupun rencana modifikasi dan perluasan di masa mendatang.
Demikianlah Tahapan dan Jenis Pekerjaan yang dilakukan Oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Semoga Bermanfat.
Sumber ; Manajemen Proyek Imam Soeharto
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Manajemen Proyek dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Cara Membuat Proposal Proyek
- Cara Membuat Proposal Proyek 2
- Cara Pengadaan Konsultan Proyek
- Jasa dan Lingkup Kerja Kontraktor
- Jasa Konstruksi Dalam Kegiatan Proyek
- Peranan dan Kerja sama Para Peserta Proyek - New !!
- Jenis Kontrak hasil Penunjukan Langsung
- Paket Pengadaan Barang dan Jasa
- Konsultan Manajemen Proyek
- Kerangka Acuan Kerja
- Kerjasama Dalam Proyek BOT - New !
- Klarifikasi Akhir dan Randa Tangan Kontrak
- Memilih Jenis Proyek Konstruksi -New !
- Menerima dan Meneliti Proposal
- Penertia dan Fungsi Manajemen Kontruksi
- Proses Seleksi dan Pembentukan Kontrak
- Panitia Tender Proyek Konstruksi
- Paket Lelang Tender Konsultan Proyek
- Pemilihan Kontraktor Harga Tidak Tetap New !
- Rencana Anggaran Biaya dan Program Kerja
- Rancangan Kontrak Proyek Kontruksi
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Jenis Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/05/jenis-pekerjaan-konsultan-manajemen.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA