Keselamatan Kerja Konstruksi
Kamis, 30 Mei 2013
0
komentar
Keselamatan Kerja Konstruksi
Keselamatan Kerja Konstruksi - Pada tahap konstruksi, penggunaan tenaga kerja mencapai puncaknya dan terkonsentrasi di tempat atau lokasi proyek yang relatif sempit. Ditambah sifat pekerjaan yang potensial mudah menjadi penyebab kecelakaan (elevasi, temperatur, arus listrik, mengangkut benda-benda berat, dan lain-lain), maka sudah sewajarnya bila pengelola proyek mencantumkan masalah keselamatan kerja pada prioritas pertama.
Di samping itu, hal-hal lain yang mendorong keselamatan harus selalu diperhatikan adalah:
•Rasa Peri Kemanusiaan Penderitaan yang dialami oleh yang bersangkutan akibat kecelakaan tidak dapat diukur dengan uang, adanya konpensasi hanya membantu meringankan.
•Pertimbangan Ekonomis pertimbangan ini dapat berupa biaya konpensasi, kenaikan premi asuransi, kehilangan waktu kerja, atau jam-orang. Juga penggantian alat-alat yang mengalami kerusakan akibatnya kerusakan.
Program dan Organisasi Kesalamatan Kerja
Dengan menyadari pentingnya aspek kesalamatan dalam penyelanggaraan proyek, teru tama pada implementasi fisik , maka perusahaan engineering-konstruksi umumnya memiliki organisasi atau bidang dengan tugas khusus menangani keselamatan kerja. Lingkup kerjanya mulai dari menyusun program, membuat prosedur, dan mengawasi, serta membuat laporan penerapan di lapangan. Unsure-unsur program keselamatan yang terpenting di antaranya adalah:
Pernyataan Kebijakan Perusahaan Mengenai Program Keselamatan Di sini dinyatakan tentang dukungan pimpinan perusahaan atas terlaksananya program keselamtan kerja. Seringkali tujuan program tersebut direncanakan untuk dicapai setahap demi setahap. Pada awalnya dipilih yang paling penting. Tidak sulit untuk menerapkanya, dan dapat dipantau secara efektif. Tingkat selanjutnya semakin ketat dengan pengawasan yang lebih cermat.
Pernyataan Kebijakan Perusahaan Mengenai Program Keselamatan Di sini dinyatakan tentang dukungan pimpinan perusahaan atas terlaksananya program keselamtan kerja. Seringkali tujuan program tersebut direncanakan untuk dicapai setahap demi setahap. Pada awalnya dipilih yang paling penting. Tidak sulit untuk menerapkanya, dan dapat dipantau secara efektif. Tingkat selanjutnya semakin ketat dengan pengawasan yang lebih cermat.
Membentuk Organisasi dan pengesian Personil Organisasi keselamatan yang tersusun kemudian diberi wewenang dan tanggung jawab masalah keselamatan kerja.
Memelihara Kondisi Kerja Memenuhi persyaratan Keselamatan Pemerintah dan perusahaan yang bersangkutan pemiliki berbagai peraturan keselamatan, antara lain:
•Memberikan tempat kerja, perlengkapan serta peralatan kerja yang aman (safe) dari segi keselamatan kerja;
•Menyusun prosedur kerja lengkap dan terinci bagi pekerjaan yang dianggap berbahaya.
Membuat Laporan Terjadinya Kecelakaan dan Menganalisa Penyebabnya Laporan ini merupakan sumber informasi yang berharga bagi perbaikan program dan prosedur keselamatan kerja.
Menyiapkan Fasilitas Pertolongan Pertama Bertujuan untuk menolong korban kecelakaan ringan, dan perawatan dasar bagi kecelakaan berat sebelum bantuan dari rumah sakit tiba. Fasilitas pertolongan pertama dilengkapi dengan obat-obat dan peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Perusahaan Engineering-konstruksi dengan prestasi keselamatan kerja yang baik akan meningkatkan penilaian dan pandangan umumnya terhadapnya, karena mencerminkan adanya pengelola dan pelaksana yang kompeten, pada giliran selanjutnya akan mempermudah usaha mendapatkan proyek baru.
•Misalnya keselamatan kerja menempati urutan pertama sebagai aspek yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan proyek, terutama pada tahap konstruksi. Hal ini disebabkan oleh karena pada tahap ini, terkumpul sejumlah besar tenaga kerja di area yang relative sempit. Ditambah lagi sifat pekerjaan konstruksi adalah rawan kecelakaan (elevasi lain-lain).
•Unsur-unsur program keselamatan kerja yang terpenting adalah pernyataan dan kebijakan perusahaan, organisasi dan personil, menjaga kondisi kerja untuk memenuhi syarat-syarat keselamatan, membuat laporan dan analisis penyebab kecelakaan, dan menyediakan fasilitas pertolongan pertama pada kecelakaan.
Baca Artikel Lain di Bawah ini :
- Cara Membuat Proposal Proyek 2
- Paket Lelang Pengadaan Barang dan Jasa
- Strategi Mempercepat Jadwal Proyek Konstruksi - New !!
- Sejarah Alat Transportasi Kuno dan Modern
- Bidang Keahlian Konsultan Manajemen Proyek
- Tujuan dan Fungsi Peserta Proyek
- Peranan dan Tugas Pemilik Proyek
- Defenisi dan Contoh WBS Proyek
- Kemampuan Manajemen Dalam Perusahan
- Desain Engineering
- Konsultan Manajeman Proyek - New !!
- Produk Kerja antara dan Akhir
- Defenisi Lingkup Proyek Manajemen
- Lingkup Kegiatan Jasa Konstruksi
- Panitia Tender Proyek Konstruksi
- Hubungan Antara Owner dan Kontraktor
- Rancangan Kontrak Proyek Konstruksi
- Pengelolaan Alat-Alat konstruksi
- Hubungan Antara Owner, Kontraktor, dan Konsultan
- Peranan Pemilik dan Jenis Kontrak
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Keselamatan Kerja Konstruksi
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kampus-sipil.blogspot.com/2013/05/keselamatan-kerja-konstruksi.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA