Contoh Menghitung Menyusun Jaringan PDM
Selasa, 28 Januari 2014
0
komentar
Contoh Menghitung dan Menyusun Jaringan PDM
Materi ini merupakan Lanjutan dari Materi sebelumnya yaitu tentang Analisis Penjadwalan Proyek dengan Metode Diagram Preseden ( PDM ). Kalau pada materi sebelumnya kita membahas tentang Fungsi dan perbedaan antara Metode PDM dengan Metode CPM serta Metode PERT, maka kali ini lebih mengarah ke Cara Menghitung dan Menyusun Jaringan PDM.
Ilustrasi di bawah ini memberikan petunjuk bagaimana mempergunakan rumus-rumus pada pembahasan sebelumnya, guna menyusun Jaringan PDM dari suatu informasi tertentu yang . telah diketahui . Misalnya, sebagai berikut :
- Proyek terdiri dari enam kegiatan A,B,C,D,E, dan F dengan nomor urut 1,2,3,4,5, dan 6.
- Kurun waktu kegiatan tercantum pada Tabel dibawah ini
- Telah diketahui pula konstrain antara kegiatan- kegiatan yang bersangkutan.
Data Proyek terdiri dari 6 Kegiatan |
Diminta menyusun jaringan PDM, menentukan jalur kritis dan kurun waktu penyelesaian proyek.
Untuk menjawab soal di atas, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
- Membuat denah node sesuai dengan jumlah kegiatan. Jadi, dalam hal ini akan terdapat enam node, dengan kurun waktu yang bersangkutan.
- Menghubungkan node-node tersebut dengan anak p anah sesuai dengan ketergantungan dan konstrain.
- Menyelesaikan diagram PDM dengan melengkapi atribut dan simbol yang diperlukan.
- Menghitung ES, EF, LS, dan LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float, dan waktu penyelesaian proyek.
Perincian langkah-langkah di atas adalah sebagai berikut :
- Membuat denah node sesuai jumlah kegiatan seperti diperlihatkan pada Gambar dibawah ini.
Denah Node Proyek Sesuai Tabel diatas |
- Menentukan urutan kegiatan, konstrain, dan melengkapinya dengan atribut seperti diperlihatkan pada Gambar ini.
Menentukan Kendala Sesuai Tabel |
Langkah berikutnya menghitung ES, LS, EF,dan LF sebagai berikut :
Hitungan Maju
Hitungan Mundur
- Dimulai dari kegiatan terakhir F LF(6) adalah sama dengan EF(6) = 24 (titik akhir proyek)
Dipakai angka terkecil yaitu LF(2) = 9 LS(2) = LF(2) - D(B) = 9 - 6 = 3
Akhimya, setelah angka-angka E5, EF, L5, dan LF dimasukkan ke dalam node yang bersangkutan, maka diperoleh diagram PDM yang lengkap dibawah ini.
Jaringan_PDM_lengkap_dengan_atribut_dan_simbol |
Jalur Kritis dan Float
Kegiatan C bukanlah kegiatan kritis karena L5 tidak sama besar dengan E5, demikian juga LF tidak sama besar dengan EF. Float kegiatan C = LF(3)-EF(3) = L5-E5 = 14-13 = 8-7 = 1
Jalur kritis mengikuti rangkaian kegiatan dengan konstrain sebagai berikut.
Jalur kritis mengikuti rangkaian kegiatan dengan konstrain sebagai berikut.
Jalur Kritis Mengikuti Rangkaian |
Terlihat bahwa angka 24 hari lebih kecil dari pada angka masing-masing kegiatan kritis bila dijumlahkan (5 + 6 + 7 + 6 + 8 = 32). Hal ini karena kegiatan-kegiatan tersebut tumpang tindih.
Interupsi Kegiatan
Oleh karena alasan tertentu, dalam PDM kadang-kadang dijumpai suatu kegiatan dihentikan dan pelaksanaan selanjutnya dari sisa kegiatan tersebut ditunda. Hal ini dikenal sebagai splitting atau interupsi. Contoh di bawah ini menjelaskan hal tersebut.
Proyek terdiri dari dua kegiatan |
Kedua kegiatan menggali tanah dan meletakkan pipa dikerjakan secara tumpang tindih mengikuti konstrain antara keduanya.
Penyajian dengan PDM dan analisis selanjutnya dengan CPM/ AOA pada Gambar dibawah ini, akan mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya interupsi pada pekerjaan memasang pipa 4-5-6.
Proyek memasang pipa dengan kendala-kendala |
Interupsi kegiatan |
Ini disebabkan karena konstrain ss (1-2) = 3, sehingga pekerjaan meletakkan pipa harus dimulai 3 hari (bila dipakai hari sebagai satuan waktu) sesudah pekerjaan menggali tanah mulai.
Jadi, konstrain ini menentukan kedudukan peristiwa E (4). Adapun konstrain lain, yaitu FF (1-2) menentukan kedudukan E(6), di mana pekerjaan memasang pipa harus selesai 4 hari setelah pekerjaan menggali tanah selesai E (3).
Sehingga peristiwa E (6) jatuh pada hari ke-15 (11 + 4), dan peristiwa E (5) yang waktunya sama dengan E (3), haruslah terjadi pada hari ke-11.
Akibatnya, kegiatan memasang pipa 4-5-6 mengalami penundaan atau berhenti selama 3 hari (15 - 5 - 4 - 3 = 3) . Pada contoh di atas jalur kritis adalah 1 - 2 - 3 - 5 - 6 dengan total waktu 15 hari.
Umumnya dikatakan interupsi akan terjadi bila kombinasi berbagai konstrain terhadap kegiatan yang bersangkutan menghasilkan EF dan E5 atau LF dan L5, yang perbedaannya melebihi kurun waktu kegiatan tersebut.
Untuk contoh di atas, hal ini terlihat konstrain-konstrain FF (1-2) menentukan EF dan 55 (1-2 ) menentukan ES pekerjaan meletakkan pipa, di mana angka EF - E5 = 15 - 3 = 12 lebih besar dari kurun waktu pekerjaan yang bersangkutan (= 9). Dan ini mengakibatkan interupsi selama 12 - 9 = 3 hari
Pengaruh Interupsi Terhadap Pekerjaan
Dalam praktek di lapangan, adanya interupsi demikian sering menurunkan produktivitas tenaga kerja. Oleh karenanya, diusahakan dihindari dengan berbagai cara, misalnya untuk contoh di atas, dengan memperpanjang kurun waktu kegiatan meletakkan pipa dari 9 hari menjadi 12 hari, dengan mengurangi jumlah tenaga dan sumber daya yang dipergunakan.
Proyek dianalisis dengan metode CPM/AOA |
Atau mengundurkan mulainya pekerjaan meletakkan pipa dari hari ke-3 menjadi hari ke-6. Cara pertama mungkin berpengaruh terhadap efisiensi pekerjaan, sedangkan cara kedua harus diteliti betul-betul apakah tidak berakibat terhadap penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Ini terjadi, misalnya pada hari ke-4 pelaksanaan proyek, telah direncanakan memulai pekerjaan inspeksi pipa-pipa yang telah diletakkan di parit galian. Jadi, kalau pekerjaan meletakkan pipa baru dimulai pada hari ke-6, maka pekerjaan inspeksi belum dapat dimulai, sehingga akan mengacaukan jadwal pekerjaan inspektor, demikian pula terhadap jadwal penyelesaian proyek.
Demikianlah Materi tentang Contoh Menghitung dan Menyusun Jaringan PDM. semoga bermanfaat. Jika anda menyukai Materi ini bisa anda Ikuti Updetan materi berikutnya melalui FACEBOOK. Terima Kasih.
KLIK IKUTI
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Contoh Menghitung Menyusun Jaringan PDM
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kampus-sipil.blogspot.com/2014/01/contoh-menghitung-menyusun-jaringan-pdm.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA