Sistematika dan Format Study Kelayakan Proyek
Sabtu, 04 Januari 2014
0
komentar
Sistematika dan Format Study Kelayakan Proyek
Pembahasan materi ini tidak terlepas dari Materi sebelumnya yatu tentang Study Kelayakan Investasi proyek. sementara yang kita bahas saat ini menyangkut dengan Sistematika Study kelayakan yang akan kita lakukan sebelum membuat Proyek.
Pengkajian dan pengembangan dilakukan selangkah demi selangkah: pertama dianalisis manfaat yang akan diperoleh dan dibandingkan dengan biaya serta beban ataupun dampak yang ditimbulkan; selanjutnya disoroti segi-segi positifnya dan diisolasi kendala maupun keterbatasannya, meliputi aspek-aspek yang makin banyak, luas dan mendalam.
Pada akhir dari setiap langkah dibuat kesimpulan mengenai perlu tidaknya meningkat ke langkah berikutnya. Jika kesimpulan menunjukkan bahwa gagasan masih memerlukan evaluasi lebih lanjut, maka dikeluarkan dana yang terbatas hanya untuk maksud tersebut. Bila hal sebaliknya yang terjadi maka gagasan dihentikan sarnpai di situ saja.
Dengan cara pendekatan ini diharapkan dicapai hal-hal sebagai berikut :
Pengkajian dan pengembangan dilakukan selangkah demi selangkah: pertama dianalisis manfaat yang akan diperoleh dan dibandingkan dengan biaya serta beban ataupun dampak yang ditimbulkan; selanjutnya disoroti segi-segi positifnya dan diisolasi kendala maupun keterbatasannya, meliputi aspek-aspek yang makin banyak, luas dan mendalam.
Pada akhir dari setiap langkah dibuat kesimpulan mengenai perlu tidaknya meningkat ke langkah berikutnya. Jika kesimpulan menunjukkan bahwa gagasan masih memerlukan evaluasi lebih lanjut, maka dikeluarkan dana yang terbatas hanya untuk maksud tersebut. Bila hal sebaliknya yang terjadi maka gagasan dihentikan sarnpai di situ saja.
Dengan cara pendekatan ini diharapkan dicapai hal-hal sebagai berikut :
- Investasi yang akan datang atau proyek yang hendak dibangun mempunyai masa depan yang cerah karena telah lulus dari seleksi yang seksama.
- Dengan dilakukan pengembangan, pengkajian, dan seleksi yang bertingkat-tingkat, selangkah-demi selangkah akan dihindari pengeluaran dana yang sekaligus besar jumlahnya.
- Pendekatan seperti ini rnernerlukan waktu relatif lama. Meskipun dernikian, hal ini tidak mengurangi perlunya tindakan tersebut dilakukan mengingat proyek besar melibatkan penggunaan dana investasi yang besar. Pada sisi lain diharapkan bahwa proyek tersebut dapat mendatangkan manfaat atau keuntungan masa depan yang cukup lama.
Pengkajian Pendahuluan
Bertitik tolak dari penahapan oleh PMI maka langkah pertama yang dikerjakan dalam rangka mengembangkan, menyaring dan mengkaji gagasan pada tahap konseptual adalah identifikasi pendahuluan, menyusun kerangka acuan, dan studi kelayakan.
Dalam identifikasi atau pengkajian pendahuluan dilakukan :
- Penjabaran garis besar gagasan.
- Identifikasi manfaat dan biaya.
- ldentifikasi lingkup kerja
- Peninjauan terhadap permasalahan dan hambatan
Pengkajian pendahuluan biasanya dikerjakan oleh tenaga ahli dari dalam perusahaan yang bersangkutan. Pada tahap ini juga dievaluasi kemampuan organisasi untuk melaksanakan kegiatan berikutnya, yang kemudian disimpulkan perlu tidaknya mengambil bantuan dari luar seperti konsultan.
Kerangka Acuan
Kerangka acuan (term of reference - TOR) merupakan rumusan pokok tujuan dan lingkup gagasan, hasil dari pengkajian pendahuluan yang dituangkan dalam dokumen. Bila tenaga untuk mengerjakan studi kelayakan di dalam organisasi pemilik tidak cukup, maka dokumen ini diserahkan kepada pihak lain (konsultan) sebagai pegangan pokok. Meskipun bersifat garis besar, tetapi TOR diusahakan mencakup inti masalah gagasan, sehingga konsultan yang diserahi tugas mengerti apa yang diingini oleh pemilik.
Format Study Kelayakan
Karena beranekaragarnnya proyek maka sulit menentukan suatu kerangka umum yang memuat sistematika dan ketentuan aspek-aspek apa yang harus mendapat sorotan dalam suatu studi kelayakan.
Oleh karena itu, pengkajian hendaknya disesuaikan dengan jenis proyek serta tujuannya yang spesifik. Meskipun demikian, pada umumnya studi kelayakan mempunyai pola tertentu bagi bidang tertentu. Misalnya, untuk investasi baru dalam bidang usaha dan industri yang nantinya akan direalisir dengan membangun proyek, serta kelangsungan unit usaha yang dihasilkan, lingkup studi minimal akan meliputi aspek-aspek analisis pasar, teknis, finansial, ekonomi, sosial-politik.
Sedangkan untuk pengembangan sistem atau fasilitas yang telah ada, peninjauan akan dipusatkan pada keadaan sistem atau fasilitas semula seperti keterangan ten tang permasalahan yang dihadapi, pendekatan yang diperlukan dalam usaha memecahkan permasalahan, kemudian diakhiri dengan mengemukakan alternatif dan alasan usulan yang diajukan.
Oleh karena itu, pengkajian hendaknya disesuaikan dengan jenis proyek serta tujuannya yang spesifik. Meskipun demikian, pada umumnya studi kelayakan mempunyai pola tertentu bagi bidang tertentu. Misalnya, untuk investasi baru dalam bidang usaha dan industri yang nantinya akan direalisir dengan membangun proyek, serta kelangsungan unit usaha yang dihasilkan, lingkup studi minimal akan meliputi aspek-aspek analisis pasar, teknis, finansial, ekonomi, sosial-politik.
Sedangkan untuk pengembangan sistem atau fasilitas yang telah ada, peninjauan akan dipusatkan pada keadaan sistem atau fasilitas semula seperti keterangan ten tang permasalahan yang dihadapi, pendekatan yang diperlukan dalam usaha memecahkan permasalahan, kemudian diakhiri dengan mengemukakan alternatif dan alasan usulan yang diajukan.
Sebagai contoh berikut adalah kerangka format studi kelayakan proyek membangun instalasi untuk menghasilkan produk.
- Merumuskan gagasan yang timbul menjadi proyek dengan definisi lingkup kerja (scope of'work) yang cukup jelas, termasuk kriteria dan spesifikasi produk yang akan dihasilkan.
- Mengadakan pengkajian aspek pasar, untuk memperkirakan penawaran dan permintaan tingkat harga, persaingan, strategi pemasaran, dan lain-lain.
- Menentukan berapa lama umur unit usaha hasil proyek. Keterangan dari butir 2 dan 3 diperlukan untuk memperkirakan jumlah revenue.
- Menentukan mang lingkup proyek, seperti kapasitas instalasi pemilihan teknologi produksi, peralatan, material, fasilitas pendukung (perumahan pegawai, pelabuhan, dan lain-lain).
- Membuat perkiraan kurun waktu serta jadwal pelaksanaan proyek.
- Membuat perkiraan biaya pertama dan ongkos produksi.
- Analisis finansial dan ekonomi terhadap rencana proyek di atas. Misalnya, dengan NPV, IRR, profitabilitas atau rasio benefit terhadap cost.
- Indikasi macam dan sumber dana.
- Menyiapkan AMDAL bilamana ada tandatanda proyek berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan hidup.
- Membuat kesimpulan menarik tidaknya proyek tersebut untuk direalisasikan
Format tersebut telah mencakup aspek-aspek yang disebutkan terdahulu yaitu aspek pasar pada butir 2, aspek teknis pada butir 3, 4 dan 5, aspek ekonomi dan finansial pada butir 6,7, 8 sedangkan AMDAL pada butir 9. Pola studi kelayakan umumnya mengikuti umtan langkah di atas.
Pengalaman menunjukkan bahwa karena banyaknya variabel dan asumsi yang harus dipertimbangkan, maka perlu adanya langkah-langkah ulang sebelum mencapai suatu kesimpulan, agar diperoleh hasil-hasil yang lebih realistis seperti terlihat pada Gambar dibawah ini
Proses Study Kelayakan |
Suatu studi seperti studi kelayakan yang memiliki aspek dan lingkup yang demikian luas tentu akan melibatkan tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dan masukan data serta informasi yang seringkali harus digali dan disurvei di lapangan.
Kelayakan dan Tahap Persiapan Proyek
Mengkaji kelayakan proyek merupakan kegiatan utama yang mendominasi tahap persiapan proyek. Pada tahap konseptual, konsentrasi ditujukan untuk memformulasikan gagasan menjadi bentuk yang memiliki kriteria serta batasan lebih jelas yang kemudian disoroti dari segala aspek.
Sedangkan pada tahap berikutnya, hasil kajian tersebut dianalisis ( Appraisal ) lebih mendalam sambil menyiapkan perangkat (dokumen lelang dan kontrak). Untuk memberikan gambaran yang menyelumh mengenai studi kelayakan serta kegiatan-kegiatan lain yang terkait dalam rangka persiapan implementasi fisik proyek, pada Gambar dibawah ini disajikan jaringan kerja yang menjelaskan macam dan urutan kegiatan yang bersangkutan
Sedangkan pada tahap berikutnya, hasil kajian tersebut dianalisis ( Appraisal ) lebih mendalam sambil menyiapkan perangkat (dokumen lelang dan kontrak). Untuk memberikan gambaran yang menyelumh mengenai studi kelayakan serta kegiatan-kegiatan lain yang terkait dalam rangka persiapan implementasi fisik proyek, pada Gambar dibawah ini disajikan jaringan kerja yang menjelaskan macam dan urutan kegiatan yang bersangkutan
Pada tahap persiapan proyek yang terdiri dari tahap konseptual dan PP /Definisi terdapat titik-titik penentuan diteruskan atau diberhentikannya rencana investasi tergantung dari hasil kajian bermacam aspek yang terkait dengan rencana proyek/investasi tersebut.
Adapun titik-titik tersebut adalah akhir tahap konseptual dan akhir tahap PP /Definisi. Di sini pihak pemilik harus berpikir mendalam mengenai keputusan yang akan diambil, terutama sebelum mengambil keputusan go a head ke taraf implementasi.
Bila implementasi fisik telah berjalan, kontraktor mulai bekerja, telah diadakan ikatan pembelian material dan peralatan, rnaka akan besar kerugian bagi permlik jika sampai menghentikan atau membatalkan proyek.
Garnbar diatas menunjukkan pula garis besar hubungan aspek yang dikaji, yang satu mernpengaruhi dan memberikan masukan aspek yang lain, sampai mendapatkan suatu kesimpulan dilanjutkan atau tidaknya proyek atau investasi yang bersangkutan. Tahap ini diakhiri dengan proses pemilihan kontraktor untuk melaksanakan Implementasi fisik.
Demikianlan Sistematika Study kelayakan yang harus dilakukan, Semoga Bermanfaat. Anda Bisa mengikuti Materi Berikutnya Melalui Facebook. Jangan Lupa klik FOLLOW. Materi selanjutnya berhubungan Fungsi dan Sistematika Perencanaan Proyek.
Klik FOLLOW
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Sistematika dan Format Study Kelayakan Proyek
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kampus-sipil.blogspot.com/2014/01/sistematika-dan-format-study-kelayakan.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA