Evaluasi Kuat Tekan Beton
Sabtu, 16 Maret 2013
0
komentar
Evaluasi Kuat Tekan Beton
Evaluasi dilakukan untuk menjamin terjagannya komposisi dari campuran, tingkat kemudahan pengerjaan dan kekuatan beton nantinya. Evaluasi ini meliputi pengaruh suhu, llingkungan setempat (environment), pengaruh dari lokasi pengerjuaan, dan hal-hal lain yang menyebabkan sifat-sifat dari beton segar berubah, yang pada akhirnya akan menyebabkan pengarh terhadap kekuatan struktur. Evaluasi dilakukan terhadap hasil dari (1). Pengujian silinder untuk kubus yang dilakukan di laboratorium, (2). Pengujian silinder dengan core drill atau nondestructive test, (3). Pengujian beban langsung (load test).PENGUJIAN KUAT TEKANAN DI LABORATORIUM DENGAN SILINDER/KUBUS
Evaluasi ini bertujuan untuk menguji apakah kekuatan beton telah tercapai sesuai rencana atau belum dan untuk menentukan langkah-langkah preventif dengan tidak mengesampingkan nilai-nilai ekonomis. Pengajuan dilakukan dengan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150mm dan tinggi 300mm atau kubus ukuran 150 x 150 x 150 mm. Evaluasinnya selau dalam bentuk pengujian silinder. Jika data dihasilkan dari benda uji berbentuk kubus atau ukuran yang lebih kecil dari standar maka harus dilakukan konversi kedalam bentuk silinder. Satunya yang digunakan adalah N/m2 atau MPa.
Standar Nasional Indonesia telah memberikan langkah-langkah untuk melakukan evaluasi beton keras ini, dengan memperhatikan hasil uji kekuatan tekan selinder beton. Dalam konsep tata cara perancangan dan pelaksanaan konstruksi Beton -1989 5.6.2.3,atau dalam pedoman beton 1989. Pasal 4.7 tercantum bahwa,pelaksanaan beton dapat di terima jika hasil kekuatan tekan betonnya memenuhi dua syarat yang di berikan,nilai-nilai sebagai berikut:
(1) Nilai rata-rata dari semua pasangan hasil uji (terdiri dari empat pasangan benda uji) tidak kurangdari (f'c+0.82s), dengan s adalah standar deviasi.
(2) Tidak satupundari benda iju yang nilainya kurang dari 0.85f,c
Jika langka pertama tidak terpenuhi,maka diambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan kekuatan tekan.Jika langka kedua yang tidak terpenuhi tindakan yang diambil adalah dengan menguji apakah kekuatan struktur masih cukup kuat dengan nilai kekuatan aktual,dengan cara menganalisa ulang struktur menggunakan tekan aktuanya atau dengan menguji cara uji tidak merusak (nondesturcti test).
UJI TIDAK MERUSAK UNTUK BETON
Beberapa pengujian
tidak merusak dapat dilakukan untuk mengevaluasi beton yang setelah dilakukan uji melalui silinder atau kubus tidak memenuhi syarat yang diberikan. Pengujian tidak merusak dapat menggunakan metode resonansi dan pulse velocity, metode kekerasan permukaan (surface hardness methods) yang meliputi rebound methods, probe penetration test, Pin penetration test (Mohaltra, 1994:320-338).
Metode dasar frekuensi resonansi menurut ASTM C.215 menggunakan dua alternative prosedur yang pertama metode gaya resonansi (forceresonance method) dan metode beban kejut (impact resonance methol). Metode pertama menggunaka pengetaran dengan eletro-makenik (electro-mechanical drive unit).Contoh uji di berikan gaya nyata yang ringan dan tanggapannya dimonitor. Nilai maksimum melalui contoh uji yang dapat diambil untuk tiga modus yang berbeda.Pada metode kedua hampir sama tetapi dengan memberikan beban kejut pada contoh uji. Alat untuk melihat resonansinya biasanya digunakan accelerrometer sebagai alat rekamnya.
salah satu cara yang dikenal dalam pengujian tidak merusak adalah pengambilan contoh uji melalui pengeboran atau core drill,yang di gunakan pada daerah yang di perkirakan tidak memenuhi syarat.Minimal diambil 3 contoh uji.Penganbilan contoh uji tidak bolehmengenai tulangan.Selanjutnya dapat di terimah menurut standar nasional Indonesia jika memenuhi syarat sebagai berikut:
(a) Kekuatan rata rata 3(tiga)bendah uji minimal0.85f'c
(b) kekuatan tekan masing masing hasil uji minimal 0.75f'c.
Pengambilan contoh uji dilakukan menggunakan core drill machine (mesin bor inti) dengan ukuran silinder tertentu,misalnya NX =54 mm, HX = 76 mm.Pelaksanaan pembuatan benda uji dapat mengikuti ketentuan yang tertuang dalam SK.SNI.T-16-1991-03.kemudian sampel uji diuji dengan mesin tekan atau mesin lentur untuk mendapatkan data.
Cara paling akhir adalah mereduksi beban-beban yang semula direncanakan dengan memberikan batas kekuatan sesuai dengan kekuatan hasil pengujian. untuk itu harus dilakukan analisis ulang pada struktur yang dibuat.
Metode dasar frekuensi resonansi menurut ASTM C.215 menggunakan dua alternative prosedur yang pertama metode gaya resonansi (forceresonance method) dan metode beban kejut (impact resonance methol). Metode pertama menggunaka pengetaran dengan eletro-makenik (electro-mechanical drive unit).Contoh uji di berikan gaya nyata yang ringan dan tanggapannya dimonitor. Nilai maksimum melalui contoh uji yang dapat diambil untuk tiga modus yang berbeda.Pada metode kedua hampir sama tetapi dengan memberikan beban kejut pada contoh uji. Alat untuk melihat resonansinya biasanya digunakan accelerrometer sebagai alat rekamnya.
salah satu cara yang dikenal dalam pengujian tidak merusak adalah pengambilan contoh uji melalui pengeboran atau core drill,yang di gunakan pada daerah yang di perkirakan tidak memenuhi syarat.Minimal diambil 3 contoh uji.Penganbilan contoh uji tidak bolehmengenai tulangan.Selanjutnya dapat di terimah menurut standar nasional Indonesia jika memenuhi syarat sebagai berikut:
(a) Kekuatan rata rata 3(tiga)bendah uji minimal0.85f'c
(b) kekuatan tekan masing masing hasil uji minimal 0.75f'c.
Pengambilan contoh uji dilakukan menggunakan core drill machine (mesin bor inti) dengan ukuran silinder tertentu,misalnya NX =54 mm, HX = 76 mm.Pelaksanaan pembuatan benda uji dapat mengikuti ketentuan yang tertuang dalam SK.SNI.T-16-1991-03.kemudian sampel uji diuji dengan mesin tekan atau mesin lentur untuk mendapatkan data.
PENGUJIAN MERUSAK UNTUK BETON (Destructive Test)
Pengujian merusak (Destruktive test) merupakan tindakan tahap akhir pada pengujian struktur beton. Langkah ini dapat dilakukan dengan pengujian beban langsung (load test) pada struktur. Pembebanan diberikan sesuai dengan batas pembebanan yang direncanakan, jika kekuatan dan deformasi memenuhi, maka struktur dapat diterima.Cara paling akhir adalah mereduksi beban-beban yang semula direncanakan dengan memberikan batas kekuatan sesuai dengan kekuatan hasil pengujian. untuk itu harus dilakukan analisis ulang pada struktur yang dibuat.
Demikianlah sedikit pembahasan tentang Evaluasi kuat Tekan Beton semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Konstruksi Beton dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Cara Pengujian Beton - New !!
- Cara Penuangan Beton dalam Air
- Cara Perawatan Beton Terbaru
- Cara dan Prosedur Penuangan Adukan Beton
- Cara dan Proses Pemadatan Beton
- Distribusi Data untuk Pengujian Beton - New !!
- Evaluasi Pengerjaan Beton - New !!
- Hal Penting dalam Pekerjaan Beton - New !!
- Hasil Uji Beton dengan Kekuatan Rendah - New !!
- Kebutuhan Beton Konstruksi di Indonesia
- Kebutuhan Dalam Penyeledikan Beton
- Kelebihan dan Kekurangan Beton
- Kinerja Beton Penting buat Konstruksi
- Komposisi Bahan Campuran Beton
- Kriteria Perancangan Campuran Beton
- Mengenal Beton dalam Dunia Teknik Sipil
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton - New !!
- Pekerjaan Konstruksi Beton
- Penerapan Besi Beton Bertulang Pada Konstruksi
- Pengangkutan Beton Segar
- Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
- Pengerjaan Beton pada Cuaca Panas
- Pengujian Beton Segar dan Beton Keras - New !!
- Pengujian Material Beton - New !!
- Pengujian persyaratan Analisis Beton - New !!
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Evaluasi Kuat Tekan Beton
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/03/evaluasi-kuat-tekan-beton.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA