Pengujian Beton Segar dan Beton Keras
Kamis, 14 Maret 2013
0
komentar
Pengujian Beton Segar dan Beton Keras
Pengujian Beton Keras |
Pengujian Beton Segar
Pada dasarnya pengujian beton segar dilakukan untuk melihat konsistensi campuran sebagai dasar untuk kemudahan pekerjaan. tata cara pengadukan dan pengecoran menurut SNI tertuang dalam SK.SNI.T-28-1991-03. pengujian beton segar pada umumnya meliputi pengujian slump, bleeding, dan berat isi.
Pengujian Beton Keras
Pengujian beton keras dilakukan setelah masa perawatan contoh uji yang caranya dapat mengikuti SK.SNI.T-16-1991-03. SK.SNI.M-08-1991-03. memberikan tata cara pengujian untuk kuat tekan. Pengujian kuat geser tertuang dalam SK.SNI.M-09-1991-03, sedangkan penguian nilai modulus harus sesuai dengan SK.SNI.M-11-1991-03. Benda uji yang digunakan dapat berupa selinder, balok ataupun kubus dengan ukuran sesuai dengan yang disyaratkan.
Banyak Contoh Uji
Lab. Pengujian Beton |
Pengambilan contoh dan pengujian beton segar, percobaan atau pengujian ini dilaksanakan setelah komposisi dari suatu campuran beton didapatkan. selanjutnya, dilakukan pengujian sifat-sifat dari beton segar dan pengaruhnya nanti setelah beton mengeras. jumlah pengambilan contoh beton uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang dituangkan pada satu hari harus diambil tidak kurang dari satu kali, dengan benda uji berpasangan, (PB, 1989:23)
Berdasarkan kriteria volume suatu pekerjaan, jumlah volume total dari pelaksanaan pengujian akan memberikan contoh uji yang kurang dari lima. bila volume beton dari suatu adukan kurang dari 40 m3,maka penjabat bangunan boleh membatalkankeperluan untuk uji kuat tekan bila dalam pertimbangannya didapat cukup petunjuk yang dapat memberikan bukti dengan cukup memuaskan bahwa beton tersebut mampu memberikan kekuatan yang diharapkan (PB, 1989:24)
Berdasarkan kriteria volume suatu pekerjaan, jumlah volume total dari pelaksanaan pengujian akan memberikan contoh uji yang kurang dari lima. bila volume beton dari suatu adukan kurang dari 40 m3,maka penjabat bangunan boleh membatalkankeperluan untuk uji kuat tekan bila dalam pertimbangannya didapat cukup petunjuk yang dapat memberikan bukti dengan cukup memuaskan bahwa beton tersebut mampu memberikan kekuatan yang diharapkan (PB, 1989:24)
Spesimen Uji yang dirawat dilaboratorium dan lapangan
Pengambilan contoh uji untuk kuat tekan beton harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dari " Methods of Sampling freshly Mixed Concrete" ASTM C.172. atau memenuhi syarat " Tata cara pembuatan benda uji untuk pengujian Laboratorium Mekanikan Batuan" SK.SNI.T-16-1991-03.
Benda Uji Selinder yang diperlukan untuk pengujian kuat tekan harus dicetak dan dirawat didalam Laboratorium sesuai dengan ketentuan dari " Methods of Making and Curing Concrete Test Specimens in The Field" ASTM. C.31. dan uji berdasarkan " Test Methods for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens" ASTM C.39. bila benda uji dibuat dengan kubus berisi 150 mm, maka pembuatannya mengikuti ketentuan dari BS 1881:part 116:1983 " Methods for Determination of Compresive Strenght of Concrete Cubes". Contoh uji harus diambil dari contoh yang sama dan waktu yang sama dengan pelaksana. Prosedur perawatan harus ditingkatkan jika hasil uji menunjukan bahwa kekuatan tekan beton 85% pada umur yang telah ditetapkan.
Benda Uji Selinder yang diperlukan untuk pengujian kuat tekan harus dicetak dan dirawat didalam Laboratorium sesuai dengan ketentuan dari " Methods of Making and Curing Concrete Test Specimens in The Field" ASTM. C.31. dan uji berdasarkan " Test Methods for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens" ASTM C.39. bila benda uji dibuat dengan kubus berisi 150 mm, maka pembuatannya mengikuti ketentuan dari BS 1881:part 116:1983 " Methods for Determination of Compresive Strenght of Concrete Cubes". Contoh uji harus diambil dari contoh yang sama dan waktu yang sama dengan pelaksana. Prosedur perawatan harus ditingkatkan jika hasil uji menunjukan bahwa kekuatan tekan beton 85% pada umur yang telah ditetapkan.
Demikianlah sedikit pembahasan tentang Pengujian Beton Segar dan Beton Keras semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Konstruksi Beton dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Aktivitas Pengerjaan Beton
- Cara Pengujian Beton - New !!
- Cara Penuangan Beton dalam Air
- Cara Perawatan Beton Terbaru - New !!
- Cara dan Prosedur Penuangan Adukan Beton
- Cara dan Proses Pemadatan Beton - New !!
- Hal Penting dalam Pekerjaan Beton - New !!
- Kebutuhan Beton Konstruksi di Indonesia
- Kebutuhan Dalam Penyeledikan Beton
- Kelebihan dan Kekurangan Beton
- Kinerja Beton Penting buat Konstruksi
- Komposisi Bahan Campuran Beton - New !!
- Kriteria Perancangan Campuran Beton
- Mengenal Beton dalam Dunia Teknik Sipil
- Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton - New !!
- Pekerjaan Konstruksi Beton
- Penerapan Besi Beton Bertulang Pada Konstruksi
- Pengangkutan Beton Segar
- Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
- Pengerjaan Beton pada Cuaca Panas - New !!
- Pengujian Material Beton - New !!
- Perkerasan Jalan Beton Prategang
- Persyaratan Bahan Bangunan Beton
- Riwayat Perkembangan Beton
- Sifat dan Karakteristik Perancangan Beton
- Sifat-Sifat Beton Segar - New !!
- Syarat Pengadukan Beton SNI
- Syarat perancangan Beton SNI
- Tata Cara Pengadukan Beton
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengujian Beton Segar dan Beton Keras
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://kampus-sipil.blogspot.com/2013/03/pengujian-beton-segar-dan-beton-keras.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA