Tata Cara Pengadukan Beton
Sabtu, 09 Maret 2013
1
komentar
Tata Cara Pengadukan Beton
Mesin Pengaduk Beton |
Pengadukan manual
Pengadukan Beton Secara Manual |
Berikut ini adalah cara pengadukan manual
a. Pasir dengan semen si campur (dalam keadaan kering) dengan komposisi tertentu, diatas tempat yang datar dan kedap air
b. pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang homogen
c. Tambahkan kerikil, kemudian lakukan penmcampuran lagi
d. Alat bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul, ataupun alat gali lainnya.
e. buat lubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75% dari kebutuhan air.
f. Aduk hinggga rata dan tambahkansedikit demi sedikitair yang tersisa
b. pencampuran dilakukan sampai didapatkan warna yang homogen
c. Tambahkan kerikil, kemudian lakukan penmcampuran lagi
d. Alat bantu yang digunakan dapat berupa sekop, cangkul, ataupun alat gali lainnya.
e. buat lubang di tengah adukan, tambahkan kira-kira 75% dari kebutuhan air.
f. Aduk hinggga rata dan tambahkansedikit demi sedikitair yang tersisa
Pengaduakn dengan mesin
Pengadukan Beton dengan Mesin |
Jika di tinjau dari sisi ekonomi, penggunaan mesin aduk untuk pengerjaan beton yang be tausar justru akan menurunkan biaya (cost). Campuran beton yang di hasilkan akan bersifat lebih homogern dan plastis.Pangadukan dengan mesin ini dilakukan sesuai dengan manual alat aduknya.
untuk beton siap pakai (PB,1989:27) pengadukan dan pengankutan harus mengikuti persaratan dari "specification for ready mixed concrete" ASTM.C94 atau"specification for concrete made by volumetric batching and continuous mixing" ASTM C.685.
untuk beton siap pakai (PB,1989:27) pengadukan dan pengankutan harus mengikuti persaratan dari "specification for ready mixed concrete" ASTM.C94 atau"specification for concrete made by volumetric batching and continuous mixing" ASTM C.685.
MIxer Concrete |
Secara umum,pengadukan dengan mesin harus dilakukan menggunakan mesin-mesin yang telah di setujui penggunaannya (PB,1989:27) Mesin pengaduk harus di putar sesuai dengan kecepatan yang rekomendasikan oleh pabrick pembuatnya.
setelah pencampuran seluruh badan dalam batchin, harus dilakukan pengadukan kembali minimal selam 1.5 menit, kecuali bila dapat di buktikan bahwa pengadukan yang lebih pendek mampu memberikan hasil yang lebih memuaskan dan memenuhi pengujian keseragaman pengadukan yang ditetapkan dalam ASTM C.94.
Ketentuan mengenai waktu pengadukan dapat di lihat pada tabel dibawah ini.
Waktu pengadukan Minimal
kapasitas dari mixer (m3) ASTM C.94 dan ACI 318
0.8-3.1 1 Menit
3.8-4.6 2 menit
7.6 3 menit
Mesin Pengaduk Beton |
Menurut SK. SNI. T-28-1999-03 Ps (3.3.3), Waktu pengadukan minimal untuk camputan beton yang volumenya lebih kecil atau sama dengan 1 m3 adalah 1,5 m dan ditambahkan selama 0.5 m untuk penambahan 1 m3 beton serta pangadukan di tambah selama 1.5m setelah semua bahan tercampur.
Mesin Pengaduk Beton |
.
Waktu pengadukan ini akan berpengaruh pada mutu beton. Jika terlalu sebentar pencampuran bahan kurang merata, sehingga pengikatan anatara bahan-bahan beton akan berkurang. Sebaliknya, pengadukan yang terlalu lama akan mengakibatkan
Waktu pengadukan ini akan berpengaruh pada mutu beton. Jika terlalu sebentar pencampuran bahan kurang merata, sehingga pengikatan anatara bahan-bahan beton akan berkurang. Sebaliknya, pengadukan yang terlalu lama akan mengakibatkan
(1). Naiknya suhu beton,
(2). Keausan pada agregat sehingga agregat pecah,
(3). Terjadinya kehilangan air sehingga penambahan air diperlukan,
(4). Bertambahnya nilai slump dan
(5). Menurunnya kekuatan beton.
Mesin Pengaduk Beton |
Selama proses pengadukan, kekentalan campuran beton harus diawasi terus dengan cara memeriksa nilai slump yang disesuaikan dengan jarak pengangkutan. pengontrolan dan pencatatan data selama pengadukan harus dilakukan, meliputi:
(1). waktu dan tanggal pengadukan dan pengecoran,
(2). Proporsi bahan yang digunakan,
(3). jumlah batch adukan yang dihasilkan,
(4). Lokasi akhir pengecoran.
Mesin atau alat pengaduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu alat aduk yang mobile (dapat dipindah-pindahkan) dan mempunyai kapasitas yang kecil (dinamakan mixer atau molen), serta alat aduk stasionet yang biasanya mempunyai kapasitas besar (dinamakan batching plant).
Jika dilihat dari arah perputaran batch-nya, alat aduk dapat dibedakan menjadi 3, yaitu, alat aduk yang berputar vertikal (vertical mixing or reversing drum mixer), Alat aduk yang berputar mendatar (horizontal mixing or pan drum mixing). Mesin pengaduk vertikal dan yang berputar miring biasanya dipakai untuk pengerjaan di lapangan dan yang berputer horizontal biasannya digunakan di laboratorium.
Mixer Concrete Machine |
Machine Concrete Mixer |
Demikianlah tulisan tentang Tata Cara Pengadukan Beton
dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi. Anda bisa baca Tulisan lainnya tentang beton :
- Aktivitas Pengerjaan Beton
- Kebutuhan Beton Konstruksi di Indonesia
- Kebutuhan Dalam Penyeledikan Beton
- Kelebihan dan Kekurangan Beton
- Kinerja Beton Penting buat Konstruksi
- Kriteria Perancangan Campuran Beton
- Mengenal Beton dalam Dunia Teknik Sipil
- Pekerjaan Konstruksi Beton
- Penerapan Besi Beton Bertulang Pada Konstruksi
- Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
- Perkerasan Jalan Beton Prategang
- Persyaratan Bahan Bangunan Beton
- Riwayat Perkembangan Beton
- Sifat dan Karakteristik Perancangan Beton
- Syarat perancangan Beton SNI
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Tata Cara Pengadukan Beton
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kampus-sipil.blogspot.com/2013/03/tata-cara-pengadukan-beton.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
top markotop..!
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA