Pages - Menu

Selasa, 30 April 2013

Apa Itu Lumpur Bentonite ?

Apa Itu Lumpur Bentonite ?

Bentonite Mud Mixer
Apa Itu Lumpur Bentonite ? -Bagian ini menjadi sangat penting karena tanpa adanya lumpur bentonite, seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pengeboran tidak akan pernah sukses. Banyak manfaat yang di dapat dari sifat-sifat lumpur ini, di antaranya sebagai berikut.

1.Lumpur bentonite
mempunyai BD (berat jenis) lebih besar dibanding BD air. BD lumpur bentonite sebesar 1,10 ton/m3, sedangkan BD air 1,0 ton/m³.

2.BD lumpur bentonite sebesar 1,10 ton/m³ akan menekan dinding galian tanah ke segala arah sehingga dengan sendirinya mampu mencegah longsoran tanah galian. Hal ini berarti akan menstabilkan dinding galian hingga nantinya lubang galian tersebut dicor.

3.Perbedaan antara BD lumpur bentonite dengan BD air tersebut akan memaksa air tanah keluar dari lubang galian (meluap) sehingga isi lubang galian yang semula berupa air tanah akan digantikan dengan lumpur bentonite.

4.Lumpur bentonite, bila dicampur dengan air, akan menjadi kental (gel). Sifat gel inilah yang menimbulkan tekanan pada dinding galian.

5.Tekanan dinding dari lumpur bentonite
secara perlahan akan memaksa air tanah merembes ke dalam pori-pori dan mengendap partikel-partikel koloid di dalamnya yang kemudian terjadi lapisan lempung tipis kedap air sehingga tekanan lumpur dapat bekerja maksimal.

6.Lumpur bentonite bersifat mudah menjadi air kembali
(encer) bila diaduk, lalu akan kembali menjadi gel lumpur bila didiamkan.

7.Lumpur bentonite dalam pelaksanaan dapat dipakai kembali (recycling).

8.Lumpur ini juga termasuk bahan yang ramah lingkungan
karena dapat dibuang tanpa harus merusak lingkungan.

Cara kerja lumpur bentonite dalam sebuah proyek seperti digambarkan berikut ini.

 

1.Dibuat terlebih dahulu adonan lumpur bentonite  dengan komposisi 1.000  liter air, 60-70 kg bentonite, dan 300 kg semen sebanyak 300 kg dicampur 150 liter air sambil diaduk merata.

2.Ketika galian telah mencapai kedalaman tertentu dan menyentuh air tanah, mulailah adonan semen bentonite dimasukkan bertahap kedalam lubang galian memakai pompa slurry. Selama proses galian belum mencapai kendalaman rencana, adonan bentonite terus dimasukkan dan dihentikan bila rencana kedalaman tercapai.

3.Selama proses penggalian terus berlangsung, lumpur terus dimasukkan ke dalam lubang galian. Air tanah yang kotor akan terdesak oleh bentonite, lalu meluap hingga kepermukaan tanah.
4.Luapan air tanah terus terdesak sampai habis sehingga lubang galian akan dipenuhi lumpur bentonite dan ketinggian lumpur harus lebih tinggi dari muka air tanah, minimal 1,2 m. ini untuk menambahkan pressure terhadap dinding galian.

5.Sebuah pengobaran mencapai kedalaman yang direncanakan, rangka besi bore pile dimasukkan kedalam lubang galian. Bagian ujung bawah besi bore pile harus bergantung (paling tidak digantung 30 cm), tidak boleh diletakkan di dasar lubang galian.

6.Tremy (pipa penyalur adonan beton) diturunkan. Ujung pipa Tremy biasanya diberi media penahan air berupa kantong plastik berisi adonan beton. Ujung plastik diikat dengan kawat beton, lalu dilepaskan bersamaan saat adonan beton dimasukkan ke dalam pipa. Berat adonan beton yang jatuh drastis ke bawah akan memaksa air didalam pipa tertekan ke bawah dan meluap. 

Kantong plastik yang berisi adonan beton dengan sendirinya akan menutup diameter tepi pipa bagian dalam sehingga kedap air. Adonan beton yang masuk ke dalam lubang tidak tercampur dengan material lumpur atau tanah. Ini adalah cara sederhana, tetapi sangat efektif menjaga kemurnian adonan  beton.

7.Ujung pipa tremy yang sudah menyentuh dasar tanah galian diangkat setinggi 30cm. adonan beton dimasukkan melalui corong pipa tremmy sambil divibrasi (digoyang-goyang ke atas dan ke bawah memakai mesin). Adonan beton terus dimasukkan ke dalam lubang dan ujung tremy harus tetap berada di dalam adonan beton sepanjang 1 meter. 

Metode ini akan menjaga kebersihan coran beton akan tercampur dengan material lain. Volume beton yang terus bertambah akan bergerak dari dasar galian dan naik ke atas. Ini membuat lumpur bentonite dan air terdesak naik ke atas permukaan tanah. Lumpur bentonite yang meluap ini dialirkan melalui sebuah parit kepenampungan. 

Di sini lumpur diproses (recycling) untuk dipakai kembali asalkan BD lumpur tidak melebihi batas tersebut, semen bentonite sudah tidak dapat dipakai lagi. Kadar tanah dan pasir melebihi batas sehingga bila dipaksakan dapat bercampur dengan adonan beton. Akibatnya, mutu beton dapat turun drastis.


Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Manajemen Proyek  dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman  yang lain. Terima Kasih


  1. Apa Itu Dinding Diaphragma ? - New !!
  2. Apa Itu King Post ? - New !!
  3. Faktor Keruntuhan Dinding Galian Tanah - New !!
  4. MANAJEMEN PROYEK : Total Quality Control
  5. Metode Konstruksi : Retaining Wall - New !!
  6. PT. Hutama Karya pada Proyek Jalan Tol
  7. PT.Waskita Karya Pelaksana Proyek Tol Bali
  8. Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
  9. Pengenalan Jumping Form
  10. Pengenalan Slip Form
  11. Penggunaan Form Work Khusus
  12. Perhitungan Kekuatan Untuk Form Work
  13. Pola Kerja Dinding Diaphragma - New !!
  14. Proyek Underpass Simpang Dewa Ruci Bali.
  15. Quality Control Pekerjaan Jalan
  16. Sistem Pembangunan Konvensional/Down-up - New !!
  17. Sistem Pembangunan Modern/ Top And Down - New !!
  18. Teknologi Form Work

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA