Apa Itu Dinding Diaphragma ?
Alat Untuk Mengangkat Dinding Diaphragma |
Dinding diaphragm atau dinding sekat adalah sebuah membrane buatan dengan ketebalan (sesuai tebal alat penggali bernama grabber) dan kedalaman tertentu. Dinding merupakan dinding penahan tanah atau retaining wall yang dipasang sebagai sebuah sistem pengembangan lebih lanjut dari sistem tiang bor beruntun atau secant pile dan juga contiguous pile. Penggunaan sistem dinding diaphragma sangat ekonomis karena ada banyak faktor menguntungkan bila dibandingkan dengan sistem retaining wall beruntun.
Dinding diaphragma memenuhi beberapa fungsi yang merupakan keuntungannya, yaitu sebagai berikut.
1.Pemikulan atau penahanan tekanan tanah dan tekanan hidrostatis horizontal besar, termasuk waktu gempa.
Dinding diaphragma memenuhi beberapa fungsi yang merupakan keuntungannya, yaitu sebagai berikut.
1.Pemikulan atau penahanan tekanan tanah dan tekanan hidrostatis horizontal besar, termasuk waktu gempa.
2.Paling tidak sebagian beban vertikal tetap (beban gravitasi) dapat dipikul.
3.Lapisan-lapisan pembawah air akan tertutupi sehingga mengalirnya tanah ke dalam lubang galian dapat dicegah, karena dinding diaphragma memakai lapisan kedap air untuk joint antara dinding yang dipasang water stop.
4.Pada kondisi tanah labil, cesing tidak diperlukan.
5.Radius penurunan muka air tanah pada bangunan sekitarnya berkurang akibat adanya de-watering system dengan panjang dinding diaphragma harus sampai di lapisan tanah yang kedap air, sama dengan sistem retaining wall pile beruntun.
6.Tidak terjadi kerusakan lingkungan akibat larinya air tanah sehingga otomatis tidak terjadi kerusakan rumah penduduk di sekitarnya dan menuai protes.
7.Tidak banyak mengurangi luas tanah karena memaksimalkan luas ruangan basement sekitar 60 cm keliling areal galian.
8.Pelaksanaannya tidak menimbulkan kebisingan dan sedikit getaran.
9.Dinding diaphragma sangat cocok untuk dikombinasikan dengan konstruksi sistem top and down, tampa harus memasang angkur tanah sehingga biaya tambahan untuk pekerjaan angkur tanah berkurang (angkur tanah akan sangat diperlukan bila menggunakan sitem down-up).
Ada keuntungan tentu juga ada kerugiannya. Beberapa kerugian pada dinding diaphragma sebagai berikut.
Dinding Diphragma |
1.Cesing tidak dapat dipakai karena bentuknya memanjang dan rentan terhadap kemungkinan terjadinya kelongsoran pada tanah galian.
2.Bila keadaan tanah buruk dengan kondisi muka air tanah tinggi, kemungkinan terjadinya kelongsoran dinding tanah akan lebih besar.
3.Akan terbentuk pembengkakan (bulging) pada saat pengecoran akibat jeleknya kondisi tanah. Bila terjadi bulging, pemasangan dinding berikutnya akan sulit.
4. Tidak ada cesing untuk menahan keruntuhan tanah.
5.Terdapat beberapa masalah pembesian yang rumit, yaitu
•Rangka struktur (pembesian) sangat panjang, melebihi batas panjang besi beton,
•Sangat berat diangkat untuk pemasangan di lubang galian,
•Memerlukan mobil crena untuk mengangkat besi dari tempat perakitan menuju lubang,
•Bias terjadi perubahan (deformasi) rangkaian karena pembesian sangat panjang dan sangat berat.
Kondisi kerugian yang seperti dijelaskan tersebut membuat dinding diaphragma mempunyai kelemahan yang cukup serius.
Sistem pelaksanaan pembuatan dinding diaphragma hamper sama dengan sistem pembuatan retaining wall pile beruntun, di antaranya ialah.
1.Memakai guide wall,
2.Terkadang dalam keadaan tertentu masih memakai perkuatan angkur tanah,
3.Penggalian lubang memakai mesin yang bekerja seperti game packman yang disebut grabber,
4.Memakai lumpur bentonite untuk pengamanan dinding galian,
5.Memakai tremy dua buah untuk media mempercepat penurunan adonan beton dan lumpur bentonite,
6.Tetap memakai de-watering system,
7.Memakai crane lebih panjang untuk penurunan besi struktur.
Pekerjaan basement sistem down-up selalu akan menggali tanah lebih dahulu sampai kedalaman yang direncanakan. Setelah seluruh dinding diaphragma tertanam, barulah proses penggalian mulai dikerjakan. Mengingat faktor gaya lateral cukup besar, setiap selesai penggalian pada setiap level basement, pemasangan angkur tanah mulai dikerjakan. Pekerjaan ini akan terus berlangsung hingga tahap akhir penggalian selesai. Tentunya dari segi pengeluaran biaya akan bertambah cukup besar.
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Manajemen Proyek dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman yang lain. Terima Kasih
- Faktor Keruntuhan Dinding Galian Tanah - New !!
- MANAJEMEN PROYEK : Total Quality Control
- Metode Konstruksi : Retaining Wall - New !!
- PT. Hutama Karya pada Proyek Jalan Tol
- PT.Waskita Karya Pelaksana Proyek Tol Bali
- Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
- Pengenalan Jumping Form
- Pengenalan Slip Form
- Penggunaan Form Work Khusus
- Perhitungan Kekuatan Untuk Form Work
- Proyek Underpass Simpang Dewa Ruci Bali.
- Quality Control Pekerjaan Jalan
- Sistem Pembangunan Konvensional/Down-up - New !!
- Sistem Pembangunan Modern/ Top And Down - New !!
- Teknologi Form Work
Salam kenal pak
BalasHapusSalam Kenal Juga yah Pak Lukman.. Semoga Sukses selalu.
BalasHapusAdmin Blog yang baik, Ebook mengenai teknik dewatering punya ngak?
BalasHapus