Pages - Menu

Minggu, 31 Maret 2013

PT. Hutama Karya pada Proyek Jalan Tol

PT. Hutama Karya Antisipai Kondisi Pasang Surut dengan timbunan sementara pada Proyek Jalan Tol Bali

Direncanakan Jalan Interchange selesai pada 10 maret 2013. untuk mencapai target tersebut segala upaya dilakukan, termasuk diantaranya dalam mengantisipasi kondisi pasang surut yang menghambat transportasi material denga melakukan penimbunan sementara dilokasi proyek sebagai jalan kerja.

Join Operation Wika-Adhi-Hutama dan sebagai lead kontraktor adalah PT. Hutama karya,, selaku pembangunan peroyek jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa paket 3, yang berlokasi di STA 5 + 308- STA 6 + 092 (main road), Simpang susun Ngurah Rai, Jalan akses Ngurah Rai (STA 0 + 000 - STA 1 + 597), dan persimpangan sebidang Jalan Ngurah Rai.

Ruang lingkup pekerjaan di proyek ini meliputi: Main Road, Jalan akses, simpan susun Ngurah rai, Simpang susun Benoa,dan struktur badan jalan yang terdiri dari Pile Slab, Full Slab, dan PC 1 Girder.

Timbunan Sementara.

Proyek Jalan Tol Bali
Menurut Ngadino sebagai Pengendalian lapangan untuk pekerjaan paket 3 ini yaitu dari PT. Jasa Marga Bali Tol, secara teknis tidak ada hambatan yang signifikan dalam pengendalian dan pelaksanaan proyek di paket 3 ini, karena kontraktor telah melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur yang ditetapkan. Namun progres proyek sempt terjadi keterlambatan akibat kondisi pasang surut, juga akibat kondisi cuaca khususnya dibulan januari 2013.

Keterlambatan akibat kondisi pasang surut dapat segera diatasi, saat proyek mempunyai ide untuk melakukan timbunan sementara yang berfungi sebagai jalan kerja sehingga pelaksanaan proyek tidak lagi bergantun pada kondisi pasang surut tersebut.Pekerjaan Timbunan sementara sangat membantu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, sehingga pekerjaan pemancangan dapat berjalan lacar.

Hingga kini Pekerjaan Struktur paket 3 sudah terintegrasi dengan paket 2 dan paket 4, dan saat awal Februari 2013 lalu, pekerjaan paket 3 mengarah pada pekerjaan interchange. Untuk mempercepat pekejaan pengecoran, paket 3 perlu menambah alat pengecoran lagi agar targer skedul dapat terpenuhi.

Menurut Ir. I Nyoman Sujaya selaku Generak Superintendent PT.Hutama Karya bahwa Timbunan sementara itu meruakan metode kerja yang tidak bisa dihindari, meskipun sebelumnya para LSM Lingkungan mengkhawatirkan timbunan akan megakiatkan kerusakan ekosistem laut.

Untuk itu agar tidak Merusak Lingkungan maka Timbunan tersebut mengunakan jenis tanah yang relatif sama dengan tanah yang ada dibawah laut dimana lokasi proyek berada. itupun timbunan ag sifatnya sementara karena selesai proyek timbunan tersebut akan dikembalikan seperti kondisi semula.

Peta Proyek Jalan Tol Bali

Jumlah tiang pancag yang dibutuhkan pada Pekerjaan paket 3 ini kurang lebih 12,000 batang yang akan dipasang pada 3,751 titik. semanya diangkut melalui darat dari Surabaya. selanjutnya tiang pancang ini diangkut oleh 2 unit kapal ponton yang bekerja lewat air dan 4 unit alat berat yang bekerja lewat darat menuju ke lokasi pemancangan. Alat berat lainnya yang digunakan meliputi 3 unit mobile crane dan 2 unit launcher crane buatan sendiri, bergunan untuk mempermudah pengangkata material diproyek ini.

Sedangkan Pekerjaan Pemancangan dilaksanakan mulai april sampai desember 2012 lalu.Permasalahan yang dihadapi saat pemancangan salah satunya yaitu ada pekerjaan Pilar, dimana pada saat pemancangan di lokasi sekitar jaringan pipa aftur yang jaraknya dari Benoa hingga Bandara Ngurah Rai.

Karena adanya masalah tersebut maka lokasi pemancangan harus bergeser supaya tidak mengenai pipa Afur dan jarak antara pilar yang sharusnya 10 meter dirubah menjadi 16 meter, kemudian untuk kekuatan maupun kekakuan balok dilakukan Stressing.

Pekejaan Interchange Menurut Sugeng Adi sebagai Kordinator lapangan PT.Hutama Karya pelaksanaan proyek sempat terhambat ketika terjadi badai besar di Bali pada januari 2013 lalu.

Akibatnya, selama kurang lebih 2 minggu tidak bisa bekerja, karena Para Tenaga Kerja Lapangan tidak berani pergi kelaut. begitu besarnya adai tersebut, sampai bisa menyeret container dan kapal ponton sejauh  kurang lebih 200  meter, membuat pekerja tidak bisa melakukan aktivitas.

Pemasangan Tiang Pancang Jalan Tol Bali
Setelah badai  berlalu, maka proyek harus mengejar Skedul untuk mengejar target penyelesaian proyek sesuai rencana. Setelah berlanjut pada pekerjaan struktur, dan untuk mengantisipasi keterlambatan suplay beton readmix maka digunakan Beton dari 5 Btching plant yang berbeda, karena kebutuhan Beton di proyek ini mencapai 800 m3 per hari untuk pelaksanaan pengocorang dari pukul 10 pagi hingga pukul 3 pagi berikutnya. untuk itu di arahkan tenaga kerja hingga 1200 orang, dengan membuat perkampungan pekerja dengan 13 barak untuk tempat tinggal.

Sementara itu, pekerjaan yang spesifik di proyek ini yaitu pada Pekerjaan Interchange dengan lebar bentang 8 meter. Hanya paket 3 ini yang mengerjakan struktur di Interchange yang terdiri dari 3 susun jalan, dengan Clearance antara Ramp berjarak 5 meter, yakni Jalan paling bawah khususnya motor, kemudian kendaraan khusus roda 4 atau lebih, terakhir jalan akses.

Kondisi lalu lintas di bali menjadikan peerintah setempat mempunyai kebijakan untuk membuat jalan dengan jalur khusus untuk motor.

Tinggi maksimum Pilar interchange hingga 18 meter, da harus memenuhi peryaratan otoritas penebangan dengan syarat ketinggian tiang lampu jalan dari titik lampu teratas hingga kejalan paling bawah tidak boleh lebih dari 21 meter supaya tidak mengganggu lalu lintas penerbangan.

Pekerjaan Stuktur Interchange ditargetkan selesai pada 10 Meret 2013 lalu. oleh karena itu, untuk mencapai target tersebut sesuai rencana, dengan cara merubah metode kerja. semula hanya pada slab yang menggunaka precast, sedangkan pilar dan balok cor ditempat.

Namun, kini pilar dirubah metodenya dengan menggunakan Beton precast.Saat awal februari 2013 lalu Progress pekerjaan mencapai 75% dan sudah menyelesaikan 2,200 span dari total 2,700 span, sehingga direncakan pada Maret ini Pekerjaan Interchange selesai.

Demikianlah sekilas gambaran tentang Kondisi Pekerjaan Proyek Jalan Tol Bali untuk Paket 3 yang di kerjakan Oleh PT.Hutama Karya selaku Lead Kontraktor. Semoga bisa djadikan sebagai referensi buat teman-teman yang lain.

Sumber Referensi : Techno Konstruksi.

Demikian Sekilas informasi Tentang PT. Hutama Karya Antisipai Kondisi Pasang Surut proyek Jalan Tol Bali. semoga bermanfaat dan kita bisa jadikan sebagai pembelajaran.


Demikianlah sedikit pembahasan tentang PT.Hutama Karya Pada Proyek Jalan Tol Bali  semoga bermanfaat. Jika ada yang salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
 
 
Anda Bisa Membaca Artikel lain tentang Manajemen Proyek  dibawah ini. Jika anda suka mohon Like dan di Bagikan ke teman-teman  yang lain. Terima Kasih

  1. MANAJEMEN PROYEK : Total Quality Control
  2. Pengenalan Form Work pada Proyek Konstruksi
  3. Pengenalan Jumping Form
  4. Pengenalan Slip Form
  5. Penggunaan Form Work Khusus
  6. Perhitungan Kekuatan Untuk Form Work
  7. Quality Control Pekerjaan Jalan - New !!
  8. Teknologi Form Work
  9. 10 Rel Kereta Api Terindah di Dunia
  10. Alat Transportasi
  11. Jalan Baja : Rel Kereta Api
  12. Jalan Tol Pertama di Indonesia - New !!
  13. Kebijakan Pembangunan Transportasi Indonesia
  14. Kenapa Butuh Perencanaan Jalan Raya
  15. PT. Adhy Karya Pelaksana Jalan Tol Bali. - New !!
  16. Panduan Moda Transportasi Indonesia
  17. Pengertian Sistem Transportasi Indonesia
  18. Perbandingan Kereta Api Indonesia China

Mohon Like Dan Dibagikan ke teman-teman Teknik Sipil yang Lain.

2 komentar:

MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA