Perencanaan Strategis dalam Proyek Konstruksi
Rabu, 08 Januari 2014
0
komentar
Perencanaan Strategis dalam Proyek Konstruksi
Pembahasan Kita sebelumnya yaitu tentang Fungsi dan Tujuan Perencanaan Proyek dimana membahas tentang Apa yang menjadi Tujuan pelaksanaan Proyek, Proses perencanaan yang harus dilakukan, dan berbagai macam pengkajian serta pemilihan alterlatif dalam proyek. Sementara pembahasan kali ini yaitu membahas tentang Perencanaan Strategi dalam Proyek Konstruksi dimana Terdapat perencanaan dan keputusan yang dapat digolongkan sebagai perencanaan strategis. Di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :
- Keputusan go or not to go.
- Meletakkan batasan atau definisi lingkup proyek.
- Penentuan alokasi atau pembagian lingkup kerja .
- Penyusunan strategi penyelenggaraan
- Filosofi desain.
Dalam melakukan kegiatan di atas, seringkali karena keterbatasan tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan, pemilik meminta bantuan konsultan untuk menyiapkan berbagai paket studi serta melakukan pengkajian dan merumuskan usulan, sedangkan keputusan berada di tangan pemilik. untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu-satu Inti dari Perencanaan Strategis Proyek.
Go or Not to Go
Dalam rangka melihat prospek investasi dengan cara membangun suatu proyek terdapat dua titik penting yaitu pada akhir Studi Kelayakan di tahap konseptual dan pada akhir tahap perencanaan dan pengembangan atau PP /Definisi. Pada titik-titik ini pemilik perusahaan, setelah mempelajari masukan dari staf ahlinya, diharapkan untuk mengambil keputusan strategis, yaitu diteruskan atau tidaknya rencana proyek untuk diimplementasikan.
Keputusan ini sering disebut go or not to go decision. Keterangan lebih jauh telah disajikan dalam Materi Studi Kelayakan Proyek.
Keputusan ini sering disebut go or not to go decision. Keterangan lebih jauh telah disajikan dalam Materi Studi Kelayakan Proyek.
Batasan Lingkup Proyek
Dalam proses merumuskan gagasan menjadi proyek dijumpai banyak alternatif perihal berapa besar lingkup proyek (project's scope) dan batasan-batasarmya. Setelah mempertimbangkan biaya, jadwal, mutu serta tujuan perusahaan secara menyeluruh barulah ditentukan lingkup proyek yang definitif.
Alokasi Bagian Lingkup Kerja
Yang dirnaksud dengan alokasi bagian lingkup kerja di sini adalah bagian-bagian lingkup ' kerja proyek yang bisa dikerjakan secara terpisah oleh suatu organisasi atau perusahaan tertentu di luar kontraktor utama.
Pada Proyek Konstruksi yang berukuran besar, misalnya komplek perumahan, pembuatan pelabuhan, dan gedung perkantoran, selalu ada bagian lingkup proyek yang bersifat demikian. Umumnya pemilik menentukan lingkup kerja tersebut· dan menyerahkannya kepada perusahaan dalam negeri atau setempat dalam rangka memberi kesempatan kerja dan usaha.
Pada Proyek Konstruksi yang berukuran besar, misalnya komplek perumahan, pembuatan pelabuhan, dan gedung perkantoran, selalu ada bagian lingkup proyek yang bersifat demikian. Umumnya pemilik menentukan lingkup kerja tersebut· dan menyerahkannya kepada perusahaan dalam negeri atau setempat dalam rangka memberi kesempatan kerja dan usaha.
Strategi Penyelenggaraan
Strategi penyelenggaraan ini menyangkut keputusan yang perlu diambil setelah dikaji pilihan-pilihan yang tersedia berkaitan dengan cara mencapai sasaran proyek, antara lain :
- Penentuan bobot sasaran pokok.
- Penggunaan jasa konsultan dan/ a tau kontraktor.
- Pemilihan macam kontrak.
- Partisipasi nasional.
Keputusan strategis di atas mempunyai pengaruh besar terhadap cara pengelolaan dan keberhasilan proyek secara keseluruhan
Penentuan Bobot Sasaran Pokok
Sasaran-sasaran pokok proyek adalah lingkup, biaya, jadwal, dan mutu. Keempatnya berkaitan erat dan saling tarik-menarik, dalam arti mengubah dimensi yang satu akan berakibat terhadap yang lain, seperti :- Mempertinggi standar mutu akan menaikkan biaya proyek.
- Mempercepat jadwal penyelesaian pada umumnya akan menaikkan biaya.
- Mengurangi biaya tanpa mengubah lingkup proyek dapat menurunkan mutu instalasi yang dibangun.
- Mengubah lingkup proyek akan berpengaruh terhadap biaya, jadwal, dan mungkin juga mutu.
Bobot keempat sasaran tersebut perlu ditentukan secara kuantitas satu dengan yang lain. Unsur mana yang diprioritaskan dan diberi bobot lebih berat relatif terhadap yang lain tergantung pada keputusan pemilik sesuai dengan kepentingan perusahaan. Keputusan itu dapat berupa :
- Penyelesaian proyek secepatnya agar produk yang dihasilkan dapat memasuki pasar mendahului pesaing.
- Penentuan mutu peralatan sehingga memenuhi standar industri sejenis.
- Penghitungan biaya sewajarnya .
- Lingkup proyek diusahakan tidak mengalami perubahan.
Contoh di atas menggambarkan bahwa Strategi Penyelenggaraan Proyek memberi bobot yang relatif lebih besar kepada jadwal penyelesaian di banding dengan lingkup, biaya maupun mutu.
Penggunaan fasa Kontraktor dan atau Konsultan
Salah satu keputusan penting sebelum mulai melaksanakan kegiatan proyek adalah menentukan siapa yang akan diserahi tanggung jawab menangani penyelenggaraan proyek. Dalam hal ini terbuka pilihan pilihan sebagai berikut:
- Dikerjakan sendiri oleh pihak pemilik dengan memakai tenaga yang tersedia di perusahaan.
- Menggunakan jasa konsultan.
- Menggunakan jasa kontraktor utama.
- Memanfaatkan kombinasi kemungkinan-kemungkinan di atas.
Penentuan atas pilihan-pilihan tersebut sebagian besar tergantung pada kesiapan Organisasi pemilik untuk melaksanakan penyelenggaraan proyek dipandang dari segi efisiensi dan ekonomi. Dalam hubungan ini perlu pula diingat bahwa acapkali tersedia perusahaan-perusahaan profesional yang menyediakan pelayanan bidang konsultasi dan/ atau konstruksi kepada pemilik sesuai dengan keperluannya. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan alasan sebagai berikut :
- Perusahaan-perusahaan engineering dan konstruksi yang baik (bonafide) mempunyai keahlian, pengalaman, dan spesialisasi dalam bidangnya sehingga dapat diharapkan mampu melaksanakan pekerjaan secara efisien dan ekonomis.
- Konsultan yang mempunyai kualifikasi seperti di atas dalam bidangnya dapat membantu pemilik mengerjakan berbagai paket studi serta memberikan dukungan keahlian dalam rangka memonitor dan mengendalikan implementasi fisik. Suatu studi yang dipersiapkan secara profesional akan sangat berguna bagi bahan pengambilan keputusan oleh pemilik.
Pemilihan Jenis Kontrak
Hubungan kerja dan tanggung jawab antara Pemilik dan Kontraktor utama untuk implementasi fisik proyek diatur dalam kontrak yang disetujui bersama. Dari pembahasan sebelumnya yaitu tentang Jenis Kontrak dan Kemungkinan Penggunaannya. Dari pembahasan tersebut terlihat bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis kontrak, yaitu kontrak harga tetap dan kontrak harga tidak tetap. Keduanya mempunyai berbagai variasi.
Pemilihan jenis kontrak tergantung pada kesiapan pemilik, macam proyek dan kelengkapan lingkup proyek dalam dokumen lelang. Faktor-faktor ini semua akhirnya akan kembali kepada kebijakan pemilik dalam menentukan strategi yang paling baik bagi kepentingan perusahaan.
Pemilihan jenis kontrak tergantung pada kesiapan pemilik, macam proyek dan kelengkapan lingkup proyek dalam dokumen lelang. Faktor-faktor ini semua akhirnya akan kembali kepada kebijakan pemilik dalam menentukan strategi yang paling baik bagi kepentingan perusahaan.
Partisipasi Nasional
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan negeri, seringkali pemerintah negara di mana lokasi proyek berada mempunyai kebijaksanaan yang bertujuan untuk memprioritaskan penggunaan tenaga maupun material dari negara tersebut. Implikasi teknisnya adalah bahwa Pemilik proyek dan Kontraktor Utama perlu melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Mengadakan survei di negara tempat lokasi proyek mengenai kualitas dan kuantitas material yang tersedia yang memenuhi persyaratan proyek.
- Mengadakan evaluasi ulang terhadap kriteria dan spesifikasi desain engineering untuk melihat kemungkinan penggunaan material alternatif.
- Mengadakan survei tersedianya tenagatenaga bagi proyek dan kemungkinan. mengadakan pelatihan yang diperlukan
Langkah-langkah di atas seringkali cukup besar pengaruhnya terhadap Biaya maupun Jadwal proyek.
Filosofi Desain
Filosofi desain bermaksud merumuskan keterbatasan atau hambatan pada desain engineering setelah pihak pemilik proyek mempertimbangkan aspek ekonomi dan kebijakan yang lain Dalam hal ini, seringkali kontraktor utama memiliki komentar maupun masukan yang perlu dipertimbangkan.
Terdapat hubungan erat antara Biaya proyek dengan Filosofi desain. Pada umumnya, usaha menaikkan faktor-faktor efisiensi, keandalan, reliabilitas dan fleksibilitas operasi, dan pemeliharaan produk atau instalasi akan menaikkan biaya proyek.
Terdapat hubungan erat antara Biaya proyek dengan Filosofi desain. Pada umumnya, usaha menaikkan faktor-faktor efisiensi, keandalan, reliabilitas dan fleksibilitas operasi, dan pemeliharaan produk atau instalasi akan menaikkan biaya proyek.
Petunjuk Filosofi desain
Dasar-dasar perhitungan dan kiriteria
Untuk evaluasi biaya dan ekonomi secara umum seperti tingkat pengembalian, IRR, NPV, dan lain-lain.
Umur instalasi yang diharapkan.
Umur instalasi atau produk yang diharapkan agar dalam periode tersebut tetap mampu beroperasi normal berpengaruh terhadap pemilihan kualitas material dan peralatan. Semakin tinggi kualitas semakin mahal harganya.
Faktor servis.
Faktor servis (service factor) adalah angka (%) yang menunjukkan berapa lama waktu operasi dalam satu tahun. Seakin besar faktor servis berarti instalasi dapat beroperasi terus-menerus dengan waktu berhenti minimal. Ini tentu saja menuntut, di samping keandalan peralatan, juga adanya spare yang siap di tempat.
Otomatisasi dan padat karya.
Di negara-negara dengan jumlah tenaga kerja yang melimpah, pemilik proyek sering dihadapkan pada pemilihan antara padat karya dan otomatisasi yang relatif memerlukan pekerja terbatas. Pemilihan alternatif tersebut sejak awal harus sudah ditentukan karena besar pengaruhnya terhadap berbagai aspek proyek mulai dari proses produksi, pemilihan peralatan sampai fasilitas untuk menampung tenaga kerja.
Derajat kecanggihan teknologi.
Teknologi yang canggih umumnya menawarkan efisiensi yang lebih tinggi tetapi juga memerlukan peralatan yang mahal dan operator-operator yang berkualitas. Dengan demikian, keputusan terakhir terletak pada faktor ekonomi.
Fleksibilitas operasi.
Suatu instalasi produksi sering dituntut mampu beroperasi pada keadaan yang · berubah-ubah, baik dalam kuantitas dan kualitas bahan mentah yang diolahnya maupun produk yang akan dihasilkan. Berapa jauh kemampuan ditentukan dalam tahap desain-engineering. Semakin fleksibel makin mahal biayanya.
Penghematan energi.
Dalam situasi harga energi mahal adalah wajar merancang proses produksi dengan tujuan untuk menekan sedikit mungkin jumlah energi yang terbuang. Misalnya, dipasang waste heat boiler pada cerobong tungku pemanas. Namun demikian, ini memerlukan biaya yang langsung menaikkan anggaran proyek. Usaha-usaha semacam itu seringkali melibatkan jumlah kapital yang cukup besar meskipun dalam jangka panjang menguntungkan.
Keamanan, keselamatan, dan asuransi.
Faktor keamanan dan keselamatan instalasi sewaktu membangun dan operasi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi, apalagi hila hal itu dikaitkan dengan premi asuransi. Umurnnya semakin safe suatu instalasi semakin rendah premi asuransi yang harus dibayar.
Dampak lingkungan.
Faktor dampak lingkungan amat penting artinya untuk menjaga kelestarian lingkungan terutama untuk proyek-proyek industri dalam jangka panjang maupun pendek. Hubungan dengan biaya terletak pada pemilihan process equ ipment dan kemungkinan penambahan peralatan pembersih kontaminan.
Mengingat besarya pengaruh filosofi desain terhadap biaya proyek dan kelangsungan pekerjaan desain-engineering, harus sudah diputuskan altematif mana yang diinginkan oleh pemilik pada awal tahun perencanaan (PP /Definisi).
Hal yang perlu diperhatikan Bagi Kontraktor
Keputusan Ikut atau Tidak Ikut Lelang
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ini dapat bermacam ragam seperti keinginan menjaga relasi dengan pemilik (klien) dalam jangka panjang, kesiapan sumber daya yang tersedia, beban pekerjaan yang masih harus diselesaikan, dan lain-lain.
Proyek Tersebut Dikerjakan Sendiri atau Disubkontrakkan
Kontraktor utama seringkali dihadapkan pada pilihan apakah pekerjaan yang telah dimenangkan akan dikerjakan sendiri atau disubkontrakkan. Baca Kontraktor dan Sub-kontraktor
Membeli atau Meuyewa Peralatan
Kontraktor yang akan menangani pekerjaan dengan biaya dan volume Gam-orang) yang besar serta sifat pekerjaannya menyangkut demikian banyak peralatan konstruksi (construction equipment), seperti crane, dozer, scraper, loader, dump-truck dan lain-lain harus menentukan pengadaan alat-alat tersebut disewa atau dibeli. Bila peralatan tersebut dibeli, harus diperhitungkan keperluan biaya modal yang besar dan kemungkinan mendapatkan proyek-proyek sejenis di masa depan.
Demikianlah Materi tentang Perencanaan strategis dalam Proyek Konstruksi ini semoga bisa bermanfaat bagi anda. Jika anda sukai Materi ini anda bisa mengikuti Materi berikut melalui Facebook. Pembahasan Materi berikut yaitu mengenai Perencanaan Operasional dalam Proyek.
KLIK FOLLOW
Demikianlah Materi tentang Perencanaan strategis dalam Proyek Konstruksi ini semoga bisa bermanfaat bagi anda. Jika anda sukai Materi ini anda bisa mengikuti Materi berikut melalui Facebook. Pembahasan Materi berikut yaitu mengenai Perencanaan Operasional dalam Proyek.
KLIK FOLLOW
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perencanaan Strategis dalam Proyek Konstruksi
Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://kampus-sipil.blogspot.com/2014/01/perencanaan-strategis-dalam-proyek.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh taufick max
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA