Konsep Sistem dan Manajemen Integrasi Proyek
Salam Civil Engineers, Bertemu lagi dalam Kampus-Sipil.com yang pada kesempatan ini akan kita bahas tentang Konsep Sistem dan Manajemen Integrasi proyek. Materi ini memiliki hubungan dengan materi sebelumnya yang telah kita bahas yaitu tentang Manajemen Komunikasi dalam Proyek
Pada Pembahasan sebelumnya Perilaku Siklus dalam Proyek telah dikemukaan bahwa dari sudut pandang konsep sistem,proyek adalah bagian dari siklus sistem. Hal ini memberikan dasar konseptual yang amatnberguna dalam rangka melaksanakan fungsi perencanaan dan implementasi kegiatan suatu organisasi terutama bila kegiatan tersebut berskala besar dan kompleks yang bertujuan mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, seperti halnya proyek E-MK. Konsep tersebut ditandai oleh bertambah besarnya penekanan pada adanya definisi yang jelas dari keinginan yang akan dicapai dan analisis ilmiah dalam proses pengambilan keputusan.
Berikutnya, pada tahap implementasi, usaha menyelesaikan tugas hendaknya berorientasi pada totalitas, yaitu koordinasi dan integrasi pengelolaan subsistem atau komponen-komponennya, yang berarti memberikan dorongan pada usaha tim dalam merampungkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan sistem dalam hal ini tujuan organisasi.
Pada Kesempatan ini membahas konsep sistem yang berhubungan dengan pengelolaan proyek, khususnya proyek yang bobot engineering-nya cukup substansial dan kompleks
Pada Pembahasan sebelumnya Perilaku Siklus dalam Proyek telah dikemukaan bahwa dari sudut pandang konsep sistem,proyek adalah bagian dari siklus sistem. Hal ini memberikan dasar konseptual yang amatnberguna dalam rangka melaksanakan fungsi perencanaan dan implementasi kegiatan suatu organisasi terutama bila kegiatan tersebut berskala besar dan kompleks yang bertujuan mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, seperti halnya proyek E-MK. Konsep tersebut ditandai oleh bertambah besarnya penekanan pada adanya definisi yang jelas dari keinginan yang akan dicapai dan analisis ilmiah dalam proses pengambilan keputusan.
Berikutnya, pada tahap implementasi, usaha menyelesaikan tugas hendaknya berorientasi pada totalitas, yaitu koordinasi dan integrasi pengelolaan subsistem atau komponen-komponennya, yang berarti memberikan dorongan pada usaha tim dalam merampungkan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan sistem dalam hal ini tujuan organisasi.
Pada Kesempatan ini membahas konsep sistem yang berhubungan dengan pengelolaan proyek, khususnya proyek yang bobot engineering-nya cukup substansial dan kompleks
Pembahasan dilanjutkan dengan pengelolaan integrasi yang merupakan aplikasi konsep sistem dalam mengelola para peserta proyek atau project stake holder agar terselenggara koordinasi baik dari mereka yang langsung berperan dalam penyelenggaraan proyek maupun yang menaruh kepentingan dengan adanya proyek.
Arti Konsep Sistem
Sebelum membahas lebih lanjut kegunaan konsep sistem dalam penyelenggaraan proyek, perlu dibahas arti konsep sistem, yang mulai diperkenalkan sekitar dekade 1920-an. Dalam perkembangan selanjutnya Buckley memberikan definisi konsep sistem sebagai berikut:
Suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan di antara bagianbagiannya dinamakan suatu sistem."
Sebagai contoh adalah suatu organisasi perusahaan yang utuh dan menyeluruh akan terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung baik berupa fisik dan nonfisik seperti pimpinan, tenaga pelaksana, keahlian, material, peralatan, dana, logistik, pemasaran, informasi dan lain-lain. Definisi lain yang lebih terinci perihal pemikiran sistem datang dari H. Kerzner (1989):
"Sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/ atau bukan manusia(nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir".
Definisi di atas menjelaskan pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat maka kegiatan masing-masing komponen, subsistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling menunjang.
Seperti telah disebutkan di atas, kegunaan pendekatan ini amat menonjol terutama untuk menganalisis dan mengelola suatu fenomena, seperti kegiatan proyek yang besar dan kompleks, dikarenakan pendekatan ini mempunyai kemampuan membuat situasi yang selintas kelihatan tidak teratur (terdiri dari kegiatan-kegiatan yang tidak sejenis, dan ditangani oleh berbagai bidang internal dan eksternal perusahaan) menjadi rangkaian yang tertib dan saling terkait.
Suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan di antara bagianbagiannya dinamakan suatu sistem."
Sebagai contoh adalah suatu organisasi perusahaan yang utuh dan menyeluruh akan terdiri dari bagian-bagian yang saling tergantung baik berupa fisik dan nonfisik seperti pimpinan, tenaga pelaksana, keahlian, material, peralatan, dana, logistik, pemasaran, informasi dan lain-lain. Definisi lain yang lebih terinci perihal pemikiran sistem datang dari H. Kerzner (1989):
"Sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/ atau bukan manusia(nonhuman) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir".
Definisi di atas menjelaskan pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat maka kegiatan masing-masing komponen, subsistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling menunjang.
Seperti telah disebutkan di atas, kegunaan pendekatan ini amat menonjol terutama untuk menganalisis dan mengelola suatu fenomena, seperti kegiatan proyek yang besar dan kompleks, dikarenakan pendekatan ini mempunyai kemampuan membuat situasi yang selintas kelihatan tidak teratur (terdiri dari kegiatan-kegiatan yang tidak sejenis, dan ditangani oleh berbagai bidang internal dan eksternal perusahaan) menjadi rangkaian yang tertib dan saling terkait.
Komponen, Subsistem, dan Keterkaitannya
Batasan tentang sistem tidak lengkap tanpa menyinggung perincian unsur-unsur di dalam susunan hierarki tersebut. Setiap sistem terdiri dari komponen-komponen, dan komponen ini dapat dipecah menjadi komponen yang lebih kecil, yang bila dipandang dari segi hirarki dapat dinamakan sebagai subsistem. Atau dengan kata lain, subsistem adalah sistem yang menjadi bagian dari sistem yang lebih besar.
Bagian terkecil dari sistem disebut elemen. Sebagai contoh adalah Perusahaan Engineering dan Konstruksi pada Gambar diatas Perusahaan ini merupakan satu sistem, dimana Departemen Proyek dan Departemen Keuangan merupakan subsistem, sedangkan pegawai gedung, peralatan konstruksi, dan komunikasi adalah komponen. Tetapi untuk suatu tujuan tertentu, Departemen Proyek dapat pula dianggap sebagai sistem dan Bidang Konstruksi serta Bidang Engineering sebagai subsistemnya.
Mungkin itu saja sekilas tentang Konsep Sistem dan Manajemen Integrasi. Jika anda menyukai Materi ini, anda bisa IKUTI updetan materi berikutnya tentang Unsur dan Sifat Sistem dalam Proyek. Klik Follow untuk Ikuti updetannya melalui Facebook.
Bagian terkecil dari sistem disebut elemen. Sebagai contoh adalah Perusahaan Engineering dan Konstruksi pada Gambar diatas Perusahaan ini merupakan satu sistem, dimana Departemen Proyek dan Departemen Keuangan merupakan subsistem, sedangkan pegawai gedung, peralatan konstruksi, dan komunikasi adalah komponen. Tetapi untuk suatu tujuan tertentu, Departemen Proyek dapat pula dianggap sebagai sistem dan Bidang Konstruksi serta Bidang Engineering sebagai subsistemnya.
Mungkin itu saja sekilas tentang Konsep Sistem dan Manajemen Integrasi. Jika anda menyukai Materi ini, anda bisa IKUTI updetan materi berikutnya tentang Unsur dan Sifat Sistem dalam Proyek. Klik Follow untuk Ikuti updetannya melalui Facebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MOHON MASUKAN DAN PENDAPAT ANDA TENTANG ARTIKEL DI ATAS JIKA DALAM TULISAN ADA YANG SALAH MOHON SARAN DAN KRITIKANNYA DALAM RANGKA PENYEMPURNAAN ILMU TEKNIK SIPIL SAYA